Penanganan pasien HIV-AIDS ditinjau dari sudut pandang etika (Studi pustaka)
H HIV-AIDS adalah penyakit yang menyerang daya tahan tubuh. Penyakit ini dapat berkembangmenjadi infeksi oportunistik yang berakibat pada kematian. Dokter gigi selalu berkontak dengan darah dan saliva beresiko besar tertular penyakit HIV. Banyak dokter gigi enggan bahkan menolak dalam merawat pasien khusus dengan HIV. Pasien dengan HIV juga enggan terbuka tentang status HIVnya karena khawatir mendapatkan penolakan serta pandangan negatif yang berujung pada diskriminasi. Dokter gigi sebagai pemberi pelayanan kesehatan harus bersikap empati sertaberlaku etis terhadap pasien dengan HIV-AIDS dan bersedia memberikan perawatan terhadap pasien dengan HIV. Menerapkan kewaspadaan standar penting untuk mencegah penularan atau infeksi silang. Kewaspadaan standar diterapkan untuk proteksi diri serta lingkungan.
H HIV-AIDS is a disease that attacks the immune system. This disease can develop into opportunistic infections resulting in death.The dentist is always in contact with blood and saliva are at great risk of being transmitted HIV.Dentists are reluctant even refuse to take care of specific patients with HIV. Patients with HIV are also reluctant to be open about their HIV status because fear of getting rejection and negative views that lead to discrimination. Dentists as health care providers should be empathetic and apply ethical for patients with HIV-AIDS and willing to provide care to patients with HIV. Applying standard precautions necessary to prevent transmission or cross-infection. Apply standard precautions to protect themselves and the environment.