DETAIL KOLEKSI

Hubungan antara intensitas latihan fisik dan siklus menstruasi pada atlet

1.0


Oleh : Adinda Widyantidewi

Info Katalog

Nomor Panggil : 618.172 Wid h

Penerbit : FK - Usakti

Kota Terbit : Jakarta

Tahun Terbit : 2015

Pembimbing 1 : Martiem Mawie

Subyek : Menstruasi disorders;Menstrual cycle

Kata Kunci : atlet, siklus menstruasi, amenorrhea, oligomenorrhea, gangguan menstruasi

Status Posting : Published

Status : Lengkap


File Repositori
No. Nama File Hal. Link
1. 2015_TA_KD_03011005_Halaman-judul.pdf
2. 2015_TA_KD_03011005_Bab-1-Pendahuluan.pdf 4
3. 2015_TA_KD_03011005_Bab-2-Tinjauan-literatur.pdf
4. 2015_TA_KD_03011005_Bab-3-Kerangka-konsep.pdf
5. 2015_TA_KD_03011005_Bab-4-Metode.pdf
6. 2015_TA_KD_03011005_Bab-5-Hasil.pdf
7. 2015_TA_KD_03011005_Bab-6-Pembahasan.pdf
8. 2015_TA_KD_03011005_Bab-7-Kesimpulan.pdf
9. 2015_TA_KD_03011005_Daftar-pustaka.pdf
10. 2015_TA_KD_03011005_Lampiran.pdf

P Prevalensi gangguan menstruasi ditemukan lebih tinggi pada atlet wanita dibandingkan dengan populasi biasa. Olahraga berlebih yang dilakukan atlet dapat mengganggu keseimbangan hormon reproduksi. Untuk membuktikannya maka perlu ditelitinya hubungan dari intensitas fisik yang dilakukan maupun frekuensi latihan, durasi latihan, serta jenis olahraga yang dilakukan dengan siklus menstruasi. Penelitian menggunakan studi observasional dengan desain potong lintang dengan 143 atlet di Sekolah Ragunan Jakarta sebagai sampel. Data dikumpulkan dengan pengisian kuesioner penggabungan dari kesioner yang dibuat sendiri oleh peneliti tentang karakteristik demografi dan siklus menstruasi, serta kuesioner baku Borg Scale untuk mendapatkan data tingkat intensitas latihan fisik. Variabel yang diteliti adalah distribusi karakteristik sosiodemografi dan hubungan antara intensitas latihan fisik, frekuensi latihan, durasi latihan, dan jenis olahraga dengan siklus menstruasi. Dari 143 atlet atau responden didapatkan 40 atlet (28%) mengalami gangguan siklus menstruasi. Dengan uji chi-square hubungan yang bermakna p=0.000 (p<0.05) didapatkan antara intensitas latihan fisik dan siklus menstruasi. Dengan uji analisis yang sama yang digunakan untuk mengetahui hubungan frekuensi latihan dengan siklus menstruasi didapatkan p=0.467 (p>0.05) yang berarti tidak didapatkan hubungan yang bermakna. KolomogorovSmirnovz digunakan untuk menganalisa hubungan antara durasi latihan dan jenis olahraga dengan siklus menstruasi. Hasil analisanya didapatkan P=1.000 (p>0.05) yang berarti tidak didapatkan hubungan yang bermakna baik frekuensi latihan maupun jenis olahraga dengan siklus menstruasi. Intensitas latihan fisik dan siklus menstruasi memiliki hubungan yang bermakna (p=0.000), sedangakan frekuensi latihan, durasi latihan, dan jenis olahraga tidak memiliki hubungan yang bermakna dengan siklus menstruasi.

T The prevalence of menstrual disorders was found to be higher in female athletes compared to the ordinary population. Excessive exercise by athletes can interfere with reproductive hormone balance. To prove it, it is necessary to examine the relationship of physical intensity carried out and frequency of exercise, duration of exercise, and type of exercise performed with the menstrual cycle. The study used an observational study with 143 cross-sectional designs in Ragunan School Jakarta as samples. Data was collected by filling out a questionnaire combining the questionnaire made by the researcher about the demographic and menstrual cycle characteristics, as well as the Borg Scale standard questionnaire to obtain data on the intensity of physical exercise. The variables studied were the distribution of sociodemographic characteristics and the relationship between physical exercise intensity, exercise frequency, duration of exercise, and type of exercise with the menstrual cycle. Of 143 athletes or respondents, 40 athletes (28%) experienced menstrual cycle disorders. With the chi-square test, a significant relationship p = 0.000 (p <0.05) was obtained between the intensity of physical exercise and the menstrual cycle. With the same analysis test that was used to determine the relationship of the frequency of exercise with the menstrual cycle, it was found that p = 0.467 (p> 0.05), which means that there is no meaningful relationship. KolomogorovSmirnovz is used to analyze the relationship between the duration of exercise and the type of exercise with the menstrual cycle. The results of the analysis obtained P = 1,000 (p> 0.05) which means that there was no significant relationship between the frequency of exercise and the type of exercise with the menstrual cycle. The intensity of physical exercise and menstrual cycle has a significant relationship (p = 0.000), moderate exercise frequency, duration of exercise, and type of exercise do not have a significant relationship with the menstrual cycle.

Bagaimana Anda menilai Koleksi ini ?