L Latar belakang : Kanker mulut adalah kanker dengan urutan ke-12 yang sering terjadi di dunia, dengan predileksi sekitar 25%-40% di lidah yang terjadi pada tepi lateral dan bagian bawah lidah. Terapi konvensional kanker umumnya memberikan efek samping bagi penderita, seperti kerusakan pada sel normal. Hal ini menyebabkan para peneliti menggunakan alternatif bahan alam yang lebih aman, seperti serai dapur (Cymbopogon citrarus). Daun serai dapur memiliki senyawa yang mampu berperan dalam meningkatkan produksi reactive oxygen species (ROS) yang akan menginduksi apoptosis melalui depolarisasi pada potensi membran mitokondria (MMP). Untuk meningkatkan stabilitas senyawa aktif daun serai dapur, dilakukan enkapsulasi menggunakan polimer alami seperti kitosan. Modifikasi fisik enkapsulasi kitosan ekstrak daun serai dapur menjadi nanopartikel dapat meningkatkan daya difus pada membran sel, sehingga meningkatkan efektifitas sebagai antikanker. Tujuan : melihat pengaruh nano enkapsulasi kitosan ekstrak daun serai dapur dalam menginduksi apoptosis melalui depolarisasi potensi membran mitokondria sel kanker lidah HSC-3. Metode : Penelitian terbagi menjadi sepuluh kelompok, yaitu tanpa perlakuan (kontrol negatif), doksorubisin (kontrol positif), kelompok hidrogen peroksida (H2O2), nano kitosan dan ekstrak serai dapur dan lima kelompok perlakuan dengan konsentrasi enkapsulasi 100%; 75%; 50%; 25% dan 12,5%. Hasil : Kelompok enkapsulasi ekstrak daun serai dapur memperlihatkan perbedaan nyata (p<0,05) pada semua kelompok konsentrasi, dengan semakin tinggi konsentrasi enkapsulasi semakin tinggi terjadinya depolarisasi pada MMP. Kesimpulan : Enkapsulasi nano kitosan ekstrak daun serai dapur dapat menyebabkan terjadinya depolarisasi MMP pada sel HSC-3, dengan semakin tinggi konsentrasi semakin tinggi terjadinya depolarisasi yang diperlihatkan dengan intensitas floresensi merah yang rendah.