Gambaran pengetahuan dan sikap dokter gigi umum terhadap desain gigi tiruan sebagian lepasan akrilik
L Latar Belakang: Kehilangan gigi adalah masalah xiiebagianxii gigi dan mulut yang sering muncul di masyarakat karena mengganggu fungsi pengunyahan, bicara, estetis, bahkan hubungan xiiebagi. Karies dan penyakit periodontal merupakan xiiebagi penyebab utama gangguan ini.3 Kehilangan gigi yang terjadi dapat ditanggulangi dengan pembuatan restorasi berupa gigi tiruan xiiebagian lepasan (GTSL) sebagai penanggulangan kehilangan xiiebagian gigi dan gigi tiruan lepasan penuh untuk menanggulangi kehilangan seluruh gigi.4 Penggunaan gigi tiruan berfungsi menggantikan gigi yang hilang dan penting dilakukan agar bisa mengembalikan kondisi fungsional dan estetik pada pasien. Saat ini kesadaran pada masyarakat di Indonesia akan xiiebagianxii gigi semakin meningkat. Hal ini memungkinkan meningkatnya penggunaan gigi tiruan xiiebagian pengganti gigi yang hilang. Tujuan: Mengetahui gambaranapengetahuan danasikap dokter gigi umum terhadap desain gigi tiruan xiiebagian lepasan akrilik. Metode: Penelitian ini adalah penelitian observasional deskriptif dengan pendekatan cross-sectional yang bertujuan untuk menggambarkan pengetahuan dan sikap dokter gigi umum terhadap desain gigi tiruan xiiebagian lepasan akrilik. Hasil: Dokter gigi umum yang berpraktek di DKI Jakarta sudah memahami bahwa mendesain gigi tiruan xiiebagian lepas adalah pekerjaan yang mereka harus lakukan, tapi dokter gigi belum cukup baik memahami konsep mendesain gigi tiruan xiiebagian lepasan dengan benar. Kesimpulan: Keberhasilan dari perawatan prostodontik adalah hasil kerja sama tiga pihak terkait yaitu dokter gigi, tekniker laboratorium dental, dan pasien. Jadi dengan memahami dengan baik tugas masing-masing pihak akan menghasilkan keberhasilan perawatan prostodontik.
B Background: Production of excessive reactive oxygen species (ROS) promotes toxic properties to cancer cell. Active flavonoid compound on lemongrass leaves works by targeting ROS signaling pathways aimed to induce apoptosis of HSC-3 cancer cell. Green synthesis are able to reduce silver particles as well as form silver nanoparticle using lemongrass leaves (Cymbopogon citratus) into nanoparticles with low cytotoxicity as well as able to improve stability and effectiveness in influencing ROS production of HSC-3 cell. Objective: Finding out the effect of silver nanoparticle of ethanol extract of lemongrass leaves (NPsCc) in increasing ROS production of HSC-3 cell. Method: In vitro research was divided into ten groups, namely group without treatment, doxorubicin, hydrogen peroxide (H2O2), silver particle, and extract of C. citratus leaves, and five treatment groups of NPsCc of HSC-3 cell in concentration of 100 ppm, 200 ppm, 300 ppm, 400 ppm, and 500 ppm. The entire treatment group was stained with Dichlorodihydrofluorescein diacetate (H2DCFDA) and 4’,6-diamidino-2-phenylindole (DAPI), then it was observed under a fluorescent microscope and the number of the green fluorescent cells counted using Image J software. Results: Group of doxorubicin and hydrogen peroxide revealed significant distinction (p<0.05) compared to the other groups. Despite comparative group did not present any significant distinction, however it indicated higher ROS production than negative control. Group of NPsCc treatment of 400 ppm showed higher ROS production increase than other NPSCc groups followed by 500, 300, 200, and 100 ppm. Conclusion: NPsCc is able to improve ROS production of HSC-3 cell with best concentration of 400 ppm.