DETAIL KOLEKSI

Hubungan aktivitas fisik dengan saturasi oksigen pada remaja


Oleh : Isma Larisa Putri

Info Katalog

Nomor Panggil : S 1556

Penerbit : FK - Usakti

Kota Terbit : Jakarta

Tahun Terbit : 2019

Pembimbing 1 : Husnun Amalia

Subyek : Exercise;Oxygen

Kata Kunci : physical activity, oxygen saturation, pulse oxymetry

Status Posting : Published

Status : Lengkap


File Repositori
No. Nama File Hal. Link
1. 2019_TA_SKD_03014101_Halaman-Judul.pdf
2. 2019_TA_SKD_03014101_Pengesahan.pdf 1
3. 2019_TA_SKD_03014101_Bab-1_pendahuluan.pdf 4
4. 2019_TA_SKD_03014101_Bab-2_Tinjauan-Pustaka.pdf
5. 2019_TA_SKD_03014101_Bab-3_Kerangka-Konsep.pdf 2
6. 2019_TA_SKD_03014101_Bab-4_Metode-penelitian.pdf 7
7. 2019_TA_SKD_03014101_Bab-5_Hasil-penelitian.pdf 2
8. 2019_TA_SKD_03014101_Bab-6_Pembahasan.pdf
9. 2019_TA_SKD_03014101_Bab-7_Kesimpulan.pdf
10. 2019_TA_SKD_03014101_Daftar-Pustaka.pdf 3
11. 2019_TA_SKD_03014101_Lampiran.pdf

R Remaja adalah suatu periode transisi dari masa awal anak-anak hingga masa awal dewasa. Di Indonesia menurut Biro Pusat Statistik (2009) kelompok umur 10-19 tahun adalah sekitar 22%dari jumlah penduduk, yang terdiri dari 50,9%remaja laki-laki dan 49,1% remaja perempuan.Saturasi oksigen adalah ukuran banyaknya persentase oksigen yang mampu dibawa oleh hemoglobin. Oksimetri nadi dapat mendeteksi hipoksemia sebelum tanda dan gejala klinis muncul. Kisaran normal saturasi oksigen adalah >95-100%. Pulse oximetry digunakan sebagai standar untuk memonitor hipoksemia dan sebagai pedoman dalam pemberian terapi oksigen pada pasien. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui adanya hubungan antara aktivitas fisik dengan saturasi oksigen pada remaja.METODEPenelitian ini merupakan penelitian analitik observasional dengan metode eksperimental. Pengambilan data saturasi oksigen dilakukan dengan cara pengukuran menggunakan pulse oximetry, aktifitas fisik berupa naik anak tangga. Pulseoximetrydigunakan untuk mengukur estimasi dari tingkat kejenuhan oksigen.HASILDari 52 responden didapatkan hasil dari total aktivitas fisik hanya 4 orang yang memiliki saturasi oksigen kurang. Hal ini jauh lebih kecil dibandingkan dengan responden yang mempunyai aktivitas fisik tingkat sedang didapatkan 83% dengan saturasi oksigen normal. Hasil dari penelitian ini didapatkan tidak ada hubungan yang bermakna antara aktivitas fisik dengan saturasi oksigen pada remaja (p=0,284).SIMPULANDari penelitian ini di simpulkan bahwa tidak adanya hubungan antara aktivitas fisik dengan saturasi oksigen pada remaja.

A Adolescence is a transitional period of early childhood until early adulthood. In Indonesia, according to the Central Bureau of Statistics (2009), the age group of 10-19 years is around 22% of the population, which consists of 50.9% of adolescent boys and 49.1% of adolescent girls. Oxygen saturation is a measure of the amount of oxygen that hemoglobin can carry. Pulse oximetry can detect hypoxemia before clinical signs and symptoms appear. The normal range of oxygen saturation is> 95-100%. Pulse oximetry is used as a standard for monitoring hypoxemia and as a guide in giving oxygen therapy to patients. This study aims to determine the relationship between physical activity and oxygen saturation in adolescents. METHODThis study was an observational analytic study with cross-sectional method. Taking oxygen saturation data is done by measuring using pulse oximetry, physical activity in the form of climbing stairs. Pulseoximetry is used to measure estimates of oxygen saturation.RESULT Of the 52 respondents, the results of total physical activity were only 4 people who had less oxygen saturation. This is far smaller than the respondents who have moderate physical activity 83% with normal oxygen saturation. The results of this study found no significant relationship between physical activity and oxygen saturation in adolescents (p = 0.284).CONCLUSIONFrom this study it was concluded that there was no relationship between physical activity and oxygen saturation in adolescents.

Bagaimana Anda menilai Koleksi ini ?