S Sumur X-10 dan X-11 merupakan sumur yang terindikasi terdapat skindisekitar lubang perforasi sehingga dilakukan proses acidizing. Untuk mengetahuihasil acidizing yang dilakukan berhasil atau tidak, maka dilakukan uji sumur. Ujisumur yang dilakukan adalah Pressure Build Up Test dengan menggunakanmetode pressure derivative dan metode Horner plot yang dilakukan denganbantuan perangkat lunak dan secara manual. Hasil yang didapatkan pada analisispressure build up dengan metode pressure derivative berupa nilai skin sebesar 0untuk sumur X-10 dan X-11. Pada analisis Horner Plot yang dihitung secaramanual, didapatkan nilai skin untuk sumur X-10 adalah -1,40 dan untuk sumur X-11 sebesar -1,78. Nilai skin yang negatif pada sumur X-10 dan X-11 menunjukkanbahwa acidizing yang dilakukan berjalan dengan baik. Selain menentukan nilaiskin, sumur X-10 dan X-11 dilakukan uji deliverabilitas dengan menggunakanmetode Isochronal Test untuk mengetahui kemampuan produksi suatu formasi.Uji deliverabilitas dilakukan dengan menggunakan bantuan dari perangkat lunakdan dilakukan perhitungan secara manual. Pada sumur X-10, hasil dari ujideliverabilitas dengan bantuan perangkat lunak didapatkan nilai AOFP sebesar327227 Mscf/d dan untuk perhitungan manualnya sebesar 310197,27 Mscf/d.Sedangkan untuk sumur X-11, hasil uji deliverabilitas dengan menggunakanperangkat lunak didapatkan nilai AOFP sebesar 298467 Mscf/d dan untukperhitungan manualnya adalah 299386,9077 Mscf/d.