Evaluasi sistem drainase Kecamatan Cempaka Putih, Jakarta Pusat
K Kecamatan Cempaka Putih adalah daerah yang sering terjadi banjir dan rawan genangan. Menurut data Dinas Pekerjaan Umum Sub Bagian Tata Air DKI Jakarta terdapat 1 titik genangan pada Kelurahan Rawasari dengan kedaman 10 cm, 6 titik di Kelurahan Cempaka Putih Timur dengan kedalaman 30-50cm,dan 5 titik di Cempaka Putih Barat dengan kedalaman 10-20 cm. Berdasarkan data tersebut diatas Tugas Akhir ini bertujuan untuk mengevaluasi kondisi sistem drainase Kecamatan Cempaka Putih dan menganalisis alternatif pemecahan masalah genangan di Kecamatan Cempaka Putih. Evaluasi dilakukan berdasarkan data hujan harian maksimum tahun 1985 sampai dengan tahun 2015 dari Stasiun Meteorologi Kemayoran. Analisa distribusi frekuensi hujan terpilih adalah metode Distribusi Log Pearson Type III. Analisis Intensitas hujan menggunakan persamaan Ishiguro dan Metode Rasional untuk analisis debit limpasan periodik. Evaluasi dilakukan dengan membandingkan kemampuan kapasitas drainase eksisting dengan kapasitas banjir rencana. Dari evaluasi, terdapat 11 daerah rawan genangan Jl. Percetakan Negara, Perumahan Cempaka Putih Barat, cempaka Putih Barat 26, Murdai I, Mandari Raya, Pangkalan Asem, Cempaka Putih Tengah Raya, Cempaka Putih Timur 24, Cempaka Putih Timur 25, Cempaka Putih Raya, dan depan ITC Cempaka Mas Masalah genangan diakibatkan sistem drainase yang tidak mampu menampung air hujan serta permasalahan fisik saluran yaitu adanya sedimentasi dan sampah.Pemecahan masalah genangan tersebut adalah mendesain ulang saluran drainase, normalisasi saluran drainase, dan pengaturan aliran. Kegiatan konstruksi saluran untuk penanggulangan genangan dilakukan pada total panjang 5069 m dengan biaya untuk proyek redesain adalah Rp10.550.761.410,- atau rata-rata Rp2.081.428,-/m. Proyek pengerukan saluran dengan tenaga manusia dilakukan pada saluran sepanjang396 m dengan biaya Rp19.989.049,- dengan biaya rata-rata Rp167.975,/m dan untuk pengurukan dengan alat berat yang dilakukan sepanjang 638 m dengan total biaya Rp697.743.532,- dengan biaya rata-rata Rp1.093.641,-/m
K Kecamatan Cempaka Putih is one of area which frequently has flood and puddles problem. According to data from the Dinas Pekerjaan Umum Sub Bagian Tata Air DKI Jakarta are one puddle at the Kelurahan Rawasari with a depth of 10 cm, 6 points in Cempaka Putih Timur 30-50cm, and 5 points in Cempaka Putih Barat 10-20 cm. Therefore, this final project aims to evaluate the condition of the Cempaka Putih drainage system and analyze the alternative solutions. Used maximum daily rainfall data from 1985 to 2015 from the Meteorological Station Kemayoran. Log Pearson type III distribution is the selected distribution for analysis of the frequency distribution of rain. Rainfall intensity is calculated using the Ishiguro equation and periodic runoff discharge is calculated using the Rational Method. Analysis of rainfall intensity using the Ishiguro equation and Rational Method for periodic analysis of runoff discharge. The evaluation is done by comparing the ability of the drainage capacity of existing capacity plan flood. From the evaluation, there were 11 areas prone to inundation, Jl. Percetakan Negara, Perumahan Cempaka Putih Barat, cempaka Putih Barat 26, Murdai I, Mandari Raya, Pangkalan Asem,Cempaka Putih Tengah Raya, Cempaka Putih Timur 24, Cempaka Putih Timur 25, Cempaka Putih Raya, and In front of ITC Cempaka Mas. The inundation problem caused by a drainage system that is not able to collect rain water and physical problems that their channel sedimentation and garbage. The solutions for the problems are redesigning channels drainage, drainage channel normalization, and flow setting. Redesign performed at a total length of 5069 m with total cost of redesigning the project is Rp10.550.761.410,- and the average cost is Rp2.081.428,-/m . Channel dredging project done by human power on all channels 396 m with total cost Rp19.989.049,- with average cost Rp167.975,-/m and to backfill with heavy equipment were conducted along 638 m with a total cost of Rp697.743.532,- and average cost is Rp1.093.641,-/m.