Analisis keekonomian menggunakan metode psc gross split pada lapangan rfi
T Tugas akhir dengan judul “Analisis Keekonomian Menggunakan Metode PSC Gross Split Pada Lapangan RFI†merupakan dalam rangka melakukan analisa keekonomian dengan metode Gross Split. Lapangan RFI merupakan penghasil minyak dengan enam sumur bor pada base case dan pada skenario 1 terdapat delapan sumur bor. Lapangan RFI memiliki potensi besar untuk produksi minyak bumi. Indonesia saat ini terlibat dalam dua skema kontrak: PSC cost recovery dan PSC gross split. Pemerintah Indonesia membuat skema gross split PSC sebagai pengganti skema kontrak pemulihan biaya PSC yang telah digunakan sebelumnya. Untuk memungkinkan pihak kontraktor untuk menanggung seluruh biaya operasional pengembangan lapangan migas, dikeluarkan sebuah skema yaitu skema PSC gross split. Tujuan dari penelitian kekonomian RFI adalah untuk mengetahui bagaimana keekonomian RFI menggunakan PSC gross split. Peneliti melakukan penelitian selama 14 tahun pada tahun 2024 sampai 2037 pada lapangan RFI. Pada tugas akhir ini mengkaji menggunakan metode PSC Gross Split. Peneliti melakukan perbandingan hasil indikator keekonomian melalui dua sumur yang berbeda yaitu sumur base case dan sumur skenario 1. Indikator keekonomian yang diperlukan yaitu nilai NPV (Net Present Value), IRR (Internal Rate of Return), POT (Pay Out Time). Pada lapangan RFI ini, untuk sumur base case memiliki nilai NPV dan IRR yang lebih rendah dibandingkan dengan skenario 1. Yaitu, nilai yang didapat pada sumur base case ialah NPV sebesar 11.485 MUSD dan nilai IRR sebesar 0%. Selanjutnya untuk nilai skenario 1 yang di dapat ialah NPV sebesar 17.752 MUSD dan nilai IRR sebesar 32,64%.
T The final project with the title \\\"Economic Analysis with a Gross Split Production Sharing Contract System in the DI Field\\\" is to carry out an economic analysis using the Gross Split method. The Cooperation Contract system in the form of PSC Cost Recovery has been used in Indonesia since 1966. This contract applies the principle of cost (Cost Recovery), where the operations incurred by the contractor will be supported by the government. Based on the Regulation of the Minister of Energy and Mineral Resources of the Republic of Indonesia No. 8/2017 which was later revised to become the Regulation of the Minister of Energy and Mineral Resources of the Republic of Indonesia No. 52/2017, there was a change in the form of the cooperation contract from Cost Recovery to a Gross Split cooperation contract. The establishment of this gross split scheme was carried out to resolve the problem of ineffective cost recovery fund allocation. PSC Gross Split for the distribution of the amount of the split for contractors and the government before tax consists of three components, namely base split, variable split, and progressive split. for the DI field. In the DI field using the PSC Gross Split method contract work system with three oil price scenarios such as low oil price assumptions, average oil price assumptions, and high oil price assumptions. In the average oil price scenario, the Gross Split PSC value has been obtained, for NPV of 11.485 (MUS$), IRR with a yield of 0%. and for scenario 1 the value that can be obtained is an NPV of 17,752 MUSD and an IRR value of 32.64%.