Implementasi decorder kode konvolusi dengan diagram trelis dan backward proses
P Proses decoding kode konvolusi menggunakan algoritma Viterbi dijelaskan menggunakan Diagram Trelis yang paling baik menggambarkan kemungkinan maksimum. Untuk menggambarkan proses tersebut, panel demonstrasi dirancang untuk menunjukkan Diagram Trelis dan proses decoding untuk melacak jalur dari sel terakhir yang dikenal sebagai proses mundur.Desain untuk decoding 16 bit kata kode menjadi 6 bit informasi ditambah 2bit tambahan dari logika 0, diwujudkan sel kaskade fising yang dapat diperluas ke jumlah kata kode yang diperlukan untuk menghasilkan informasi. Setiap sel berjenjang menempati 4 kondisi kondisi. Setiap state mengambil 2 input kata kode dan 6 input prom state sebelumnya, yang menunjukkan jumlah error 2 state dari sel sebelumnya. Sel ini juga menghasilkan 6 keluaran yang menunjukkan kesalahan 2 keadaan ke sel berikutnya. Untuk tujuan path tracing dan decoding, setiap state juga menghasilkan 2 output yang menunjukkan asal error yang lebih sedikit dari state yang ditempati oleh sel sebelumnya. Dengan menggunakan metode pengambilan 2 keluaran dari sel terakhir ke sel sebelumnya secara berurutan, penelusuran jalur dapat dilakukan dan juga menghasilkan keluaran informasi yang didekodekan.
T The process of convolution code decoding using Viterbi algorithm is explained using Trelis Diagram which best described the maximum likelyhood. In order to described that process, a demonstration panel was designed to show Trelis Diagram and decoding process to trace path from last cell known as backward process.The design for decoding 16 bit of code word to 6 bit of information plus 2extra bit of 0 logic, was realized fising cascaded cell which can be expanded to number of code word needed roduce information. Every cascaded cell occupied 4 condition state. Every state take 2 code word input and 6 input prom previous state, which is showing numbers of error of 2 state from previous cell. This cell also produce 6 output which is showing error of 2 state to the next cell. For path tracing and decoding purpose, every state also produce 2 ouput showing origin of error which is fewer from state occupied by previous cell. Using method taking 2 output from last cell to its previous respectively, the path tracing can be done and also producing outputs of decoded information.