Optimalisasi interkoneksi PLTB Sidrap terhadap sistem jaringan existing Sulselbar melalui penyimpanan daya
P Pembangkit Listrik Tenaga Bayu Sidenreng Rappang (PLTB Sidrap) merupakanpembangkit listrik tenaga bayu pertama yang beroprasi di Indonesia dengankapasitas terpasang sebesar 75 Mw, diharap mampu memikul beban pucak sebesar6% dimana beban puncak untuk wilayah Sulawesi Selatan kini mencapai 1100Mw. Namun sifat angin yang tidak stabil mengakibatkan daya yang dihasilkantidak tidak dapat diandalkan sehingga mempengarhui sistem transmisiSULSELBAR. Penggunaan penyimpanan daya dibutuhkan untuk menjaminketersediaan pasokan daya sebelum daya ditansmisikan menuju beban, denganmenggunakan data pengukuran daya September 2018 di PLTB Sidrap makajumlah penyimpana yang dibutuhkan adalah 33,12 MWh, serta perubahan sistempenyaluran daya yang dihasilkan sebelum ditansmisikan menuju beban akandisimpan kesuatu pusat penyimpanan daya yang sekaligus berfungsi sebagai dayacadangan.
T The Sidenreng Rappang Bayu Power Plant (PLTB Sidrap) is the first wind powerplant operating in Indonesia with an installed capacity of 75 Mw, expected to carrya peak load of 6% where the peak load for the South Sulawesi region now reaches1100 Mw. However, the unstable nature of the winds results in the power generatedbeing not reliable so it affects the SULSELBAR transmission system. The use ofpower storage is needed to ensure the availability of power supply before the poweris transmitted to the load. By using the September 2018 power measurement data atthe Sidrap PLTB, the amount of storage needed is 33.12 MWh, as well as changes inthe power delivery system produced before transmitted to the load will be saved toone power storage center which also functions as a backup power.