DETAIL KOLEKSI

Analisis penyediaan bangunan pengganti sebagai bagian dari biaya pengadaan jalan tol proyek strategis nasional (PSSN) (studi kasus Jalan Tol Jakarta Outer Ring Road (JORR)2)


Oleh : Asih Nirbiyanti

Info Katalog

Subyek : Eminent domain;Land use

Penerbit : FTSP - Usakti

Kota Terbit : Jakarta

Tahun Terbit : 2022

Pembimbing 1 : Bambang Endro Yuwono

Kata Kunci : JORR 2, LMAN, subtitute building

Status Posting : Published

Status : Lengkap


File Repositori
No. Nama File Hal. Link
1. 2022_TS_MTS_151012010001_Halaman-Judul.pdf 48
2. 2022_TS_MTS_151012010001_Lembar-Pengesahan.pdf 2
3. 2022_TS_MTS_151012010001_Bab-1_Pendahuluan.pdf 9
4. 2022_TS_MTS_151012010001_Bab-2_Tinjauan-Pustaka.pdf 140
5. 2022_TS_MTS_151012010001_Bab-3_Metodologi-Penelitian.pdf 48
6. 2022_TS_MTS_151012010001_Bab-4_Analisis-dan-Pembahasan.pdf 424
7. 2022_TS_MTS_151012010001_Bab-5_Kesimpulan.pdf 8
8. 2022_TS_MTS_151012010001_Daftar-Pustaka.pdf 4
9. 2022_TS_MTS_151012010001_Lampiran.pdf 660
10. 2022_TS_MTS_151012010001_PPT-TA.pdf 236

K Keterlambatan pengadaan tanah secara umum berkonstribusi mengurangi kelayakan investasi jalan tol. Kewajiban penggantian bangunan milik wakaf dan aset instansi saat ini dibebankan kepada Badan Usaha Jalan Tol sebagai bagian investasi. Kondisi tersebut akan mengurangi kelayakan investasi jalan tol dan penyediaan bangunan pengganti tidak terjamin. Penelitian ini bertujuan merumuskan beberapa alternatif dan selanjutnya memberikan rekomendasi tata cara penyediaan bangunan pengganti dengan menggunakan Uang Ganti Kerugian (UGK) pengadaan tanah yang tersedia di Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN) yang dapat dilaksanakan oleh Pemerintah maupun Badan Usaha Jalan Tol (BUJT). Penelitian menggunakan metode kualitatif dengan strategi penelitian studi kasus. Penelitian dilakukan dalam tiga tahap yaitu tahap merumuskan alternatif, tahap pengujian alternatif, dan tahap pemilihan alternatif. Peneliti menggunakan metode wawancara dan kuisioner terbuka kepada para narasumber dan studi literatur. Narasumber merupakan pihak-pihak yang berkaitan dengan kegiatan pengadaan tanah, yaitu Badan Pertanahan Nasional, Pejabat Pembuat Komitmen Pengadaan Tanah, Badan Usaha Jalan Tol, Badan Pengatur Jalan Tol, Lembaga Manajemen Aset Negara, Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan. Nilai penyediaan bangunan pengganti merupakan bagian dari dana pengadaan tanah yang tersedia di LMAN. Perumusan alternatif harus memenuhi ketentuan peraturan mengenai pengadaan tanah, pengadaan barang dan jasa Pemerintah, penggantian aset instansi dan wakaf. Diperoleh empat alternatif penyediaan bangunan pengganti yang dapat dilaksanakan oleh Pemerintah dan BUJT. Untuk kondisi saat ini, alternatif penyediaan bangunan pengganti menggunakan Dana Talangan Tanah BUJT merupaka alternatif terbaik yang dapat dilaksanakan

G Generally, delays in land acquisition contribute to reducing the feasibility of toll road investment. The obligation to subtitute waqf buildings and government assets is currently conducted by the Toll Road Business Entity as part of the investment. This condition will reduce the feasibility of toll road investment and the obligation to subtitute buildings is not guaranteed. This study aims to formulate several alternatives and then provide recommendations on procedures for providing subtitute buildings using the Compensation Money (UGK) for land acquisition available at the Lembaga Manajemen Aset Negara (LMAN) which can be implemented either by the Government or Toll Road Business Entities (BUJT). The research uses qualitative methods with a case study. The research was conducted in three stages. Stage of formulating alternatives, stage of calibrating alternatives, and stage of defining alternative. Researchers used interviews, open questionnaires and literature studies. The respondents are professionals related to land acquisition activities from the Ministry of Agrarians Affairs (BPN), Pejabat Pembuat Komitmen (PPK), BUJT, Indonesia Toll Road Authority (BPJT), State Asset Management Agency, Indonesia's National Government Internal Auditor (BPKP) The amount of subtitute buildings is part of the land acquisition compensation money available at LMAN. The alternatives must comply with the regulations regarding land acquisition, government procurement, and exchange of government assets and waqf. Four alternatives have been obtained that can be implemented by the Government and BUJT. For the current condition, the best alternative for providing subtitute buildings is using the BUJT Land bailout that can be reimbursed in cash later.

Bagaimana Anda menilai Koleksi ini ?