Perhitungan model expected opportunity loss (EOL) untuk mengurangi kerugian persediaan (studi kasus di PT. Belfoods)
P Pada tahun 2009 PT.Belfoods merupakan perusahaan retail pertama di Indonesia yang memfokuskan produknya yaitu berbahan dasar ayam. Namun seiring berjalannya waktu, mulai banyak kompetitor yang melihat peluang yang cukup baik dalam bisnis bahan olahan ayam. Banyaknya kompetitor yang berusaha lebih baik dalam memasarkan produknya, berdampak pada menurunnya jumlah pelanggan PT.Belfoods. hal ini jelas mempengaruhi Penjualan PT.Belfoods. Sebagai pelopor dalam industri ini PT.Belfoods harus meningkatkan kreatifitas dan inovasi baik dalam variasi produk maupun pemasaran. Pengumpulan data dilakukan dengan mengambil data historis dari perusahaan yaitu data permintaan, data biaya listrik, dan data biaya distribusi dalam 3 bulan, wawancara langsung dengan pihak perusahaan dan orang-orang yang terlibat di lapangan serta melakukan pengamatan langsung pada perusahaan y ang bersangkutan. Pada pengolahan data, hasil dari pengumpulan data aktual dijadikan sebagai input yang kemudian akan diolah dengan menggunakan metode Perishable Expected Opportunity Lost. Berdasarkan hasil pengumpulan data dan pengamatan di lapangan selama 3 bulan didapati ada kerugian dari produk ayam karkas yang tidak laku sebesar Rp 8.194.468.0Ieh karena itu pihak manajemen berupaya meminimasi kerugian dengan mendiversifikasi produk tersebut dengan produk ayam bakar. Meski untuk diversifikasi produk tersebut patut diperhitungkan nilai operasional dan probababitas.Adapun strategi pemasaran dengan 2 harga, berdasarkan jam operasional toko.Dari perhitungan itu diperoleh nilai penghematan/margin sebesar Rp 64.238.375.
I In 2009 PT. Belfoods was the first retail company in Indonesia to focus on its products, which are made from chicken. However, over time, many competitors began to see good opportunities in the chicken processed ingredients business. The number of competitors who are trying to be better in marketing their products, has an impact on the decline in the number of customers of PT. Belfoods. this clearly affects the sales of PT. Belfoods. As a pioneer in this industry, PT. Belfoods must increase creativity and innovation in both product variations and marketing. Data collection is done by taking historical data from the company, namely demand data, electricity cost data, and distribution cost data in 3 months, direct interviews with the company and people involved in the field and making direct observations of the company concerned. In data processing, the results of actual data collection are used as input which will then be processed using the Perishable Expected Opportunity Lost method. Based on the results of data collection and observations in the field for 3 months, it was found that there was a loss from carcass chicken products that did not sell for Rp. 8,194,468.0Ieh because of that the management tried to minimize losses by diversifying the product with grilled chicken products. Although for product diversification, the operational value and probability should be taken into account. As for the marketing strategy with 2 prices, based on the store's operating hours.