P Peningkatan konsumsi listrik dan sumber energi yang berkurang, maka perlunya dilakukan evaluasi kinerja dari sistem pembangkit termasuk komponen-komponennya, serta mengidentifikasi bagian-bagian dari komponen sistem pembangkit ini yang mengalami kerugian paling besar dan berpotensi untuk ditingkatkan sehingga sistem pembangkit beroperasi secara efektif dan efisien.Oleh karena beberapa alasan itulah, analisis eksergi dan termoekonomi dilakukan untuk mengetahui berapa laju eksergi dan biaya ketidakefisiensian dalam sistem. Analisis eksergi dan termoekonomi ini diimplementasikan pada siklus kombinasi pembangkit gas-uap PLTGU Tanjung Priok, Jakarta Utara.Hasil studi memperlihatkan bahwa komponen yang memberikan kontribusi terbesar terhadap pemusnahan eksergi pada masing-masing komponen terhadap pemusnahan eksergi total diperoleh pada Ruang Bakar yang merupakan penyebab utamanya adalah reaksi pembakaran. Kemudian berturut — turut diikuti Turbin Uap (LPST dan HPST), HRSG, Turbin Gas, Kompressor dan Kondenser. Dan bila dilakukan variasi pola operasi dan pembebanan pada sistem pembangkit, efisiensi eksergetik tertinggi terjadi pada pola operasi 3-3-1 dengan beban 134 MW sebesar 45,6%. Hasil dari analisis termoekonomi, biaya unit eksergi terbesar yaitu air hasil kondensasi yang keluar dari kondenser ke deaerator yaitu rata-rata sebesar 3,8 jt Rp/GJKata Kunci: Eksergi, Termoekonomi, Pemusnahan Eksergi, Efisiensi Eksergetik, Siklus Kombinasi Pembangkit Gas-Uap.