DETAIL KOLEKSI

Risiko bencana kebakaran di permukiman Kelurahann Sidomulyo Kota Samarinda

4.0


Oleh : Monica Elva Zabet

Info Katalog

Subyek : Fire hazard;Fire protection;Fire houses

Penerbit : FTSP - Usakti

Kota Terbit : Jakarta

Tahun Terbit : 2020

Pembimbing 1 : MI. Ririk Winandari

Kata Kunci : risk of fire disasters, settlements, Sidomulyo Urban Village, Samarinda City

Status Posting : Published

Status : Lengkap


File Repositori
No. Nama File Hal. Link
1. 2020_TS_MAR_152011800003_Halaman-Judul.pdf
2. 2020_TS_MAR_152011800003_Lembar-Pengesahan.pdf 2
3. 2020_TS_MAR_152011800003_Bab-1_Pendahuluan.pdf
4. 2020_TS_MAR_152011800003_Bab-2_Tinjauan-Pustaka.pdf
5. 2020_TS_MAR_152011800003_Bab-3_Metodologi-Penelitian.pdf
6. 2020_TS_MAR_152011800003_Bab-4_Analisis-dan-Pembahasan.pdf
7. 2020_TS_MAR_152011800003_Bab-5_Pendahuluan.pdf
8. 2020_TS_MAR_152011800003_Daftar-Pustaka.pdf
9. 2020_TS_MAR_152011800003_Lampiran.pdf

B Bencana kebakaran ialah peristiwa non alam yang di tandai dengan menyebarnya api yang tidak dapat di kendalikan oleh manusia. Peningkatan kepadatan permukiman mengakibatkan tingginya bahaya bencana dan keterpaparan, sehingga memiliki pengaruhyang signifikan terhadap bahaya bencana. Kondisi permukiman yang padat dapatmeningkatkan jumlah penyembaran api. Berdasarkan data dari Dinas Pemadam Kebakaran Kota Samarinda tahun 2019 periode Januari hingga Oktober telah merilis sebanyak 508 kali kejadian kebakaran, oleh karena itu diperlukannya suatu mitigasi guna mengurangi risiko bencana di kelurahan Sidomulyo melalui kajian risiko sebagai penanganan terhadap bencana kebakaran melalui pendekatan kepadatan bangunan, dan ruang terbuka serta persepsi masyarakat terhadap bencana kebakaran. Penelitian ini menggunakan metode Kuantitatif dengan Analisis Hirarki Proses (AHP) dengan pendekatan analysis semi kuantitatif skoring. Variabel yang di gunakan terdiri kepadatan penduduk, kepadatan bangunan, jarak antar bangunan, material bangunan, jenis dan pola ruang terebuka, hirarki jalan, jarak rumah terjauh terhadap ruang terbuka, jarak rumah terjauh terhadap jalan raya, jalur evakuasi, jarak pos pemadam kebakaran, dan persepsi masyarakat terhadap bencana. Jumlah responden terdiri dari 130 orang yang merupakan penghuni Kelurahan Sidomulyo. Hasil penelitian menujukan bahwa kondisi eksisting kepadatan penduduk sebesar 83.783 jiwa/Km, kepadatan bangunan 72.75%., jarak antar bangunan di dominasi oleh 0-1.5 meter material bangunan cenderung pada bangunan non permanen dengan material kayu, jenis dan pola ruang terebuka sebesar 23.7 % dengan pola memusat. hirarki jalan di dominasi jalan lingkungan 0.5-01.5 meter, jarak rumah terjauh terhadap ruang terbuka lebih dari radius 400 meter, jarak rumah terjauh terhadap jalan raya yaitu 130 meter, jalur evakuasi hanya jalan arteri dan kolektor, jarak pos pemadam kebakaran 6.5 km, persepsi masyarakatpada tingkat kesiapsiagaan tinggi. Kelurahan sidomulyo berada pada tingkat risiko bencana tinggi dengan indeks 1.06. tingginya tingkat risiko bencana kebakaran disebabkan oleh indeks kepadatan bangunan (0.336), jarak antar bangunan (0.297), material bangunan (0.278), jarak rumah terhauh terhadap ruang terbuka ( 0.267), jalur evakuasi (0.197), jarak terjauh terhadap jalan raya (0.193), kepadatan penduduk (0.187), ruang terbuka (0.187), hirarki jalan (0.17), sumber air (0.086) serta tingginya kesiapsiagaan masyarakat kelurahan Sidomulyo mampu mengurangi tingkat risiko bencana.

A A fire disaster is a non-natural occurrence characterized by the spread of firebeyond the control of humans. Increased settlement density results in catastrophic hazardsand high exposure, thus affecting a significant impact on fire hazards. Compact settlementconditions can increase the amount of fire spread. Data from the Samarinda City FireStation in 2019 from January to October has informed 508 fire incidents Therefore it isnecessary to reduce disaster risk in Sidomulyo Vilalage through a risk assessment as a firedisaster management through a building density approach, and open spaces for evacuationand public perceptions of fire disasters. This study uses quantitative methods with processhierarchy analysis (AHP) with semi-quantitative scoring approach.. The variables usedare population density, building density, distance between buildings, building materials,types and patterns of open spaces, road hierarchy, the furthest house distance to openspaces, the furthest house distance to the main road, evacuation routes, fire fighting postdistance and community perceptions. The number of respondents consisted of 130 peoplewho were residents of Kelurahan Sidomulyo. The results showed that the populationdensity in the existing conditions was 83,783 people / km, and the building density was72.75%. with a centered pattern. The road hierarchy is dominated by neighborhood roadsof 0.5 - 1.5 meters, the furthest distance from the house to the open space is more than aradius of 400 meters, the furthest house distance from the main road is 130 meters, theevacuation route is only an artery. and collector roads, the fire station distance of 6.5 km,community perception of high levels of preparedness. Sidomulyo Village is at a highdisaster risk level with an index of 1.06. The high level of fire disaster risk is caused by thebuilding density index (0.336), the distance between buildings (0.297), building materials(0.278), the distance from the house to the open space (0.267), and the evacuation route(0.197). ), the farthest distance to the highway (0.193), population density (0.187), openspace (0.187), road hierarchy (0.17), water sources (0.086) and high communitypreparedness in Sidomulyo Village can reduce the level of disaster risk.

Bagaimana Anda menilai Koleksi ini ?