Pengaruh penempatan perkakuan pada perilaku struktur baja bertingkat tinggi terhadap beban gempa
S Semakin maju peradaban manusia dan berjalannya waktu maka selalu membutuhkantempat baik untuk hunian maupun untuk dunia usaha. Salah satu cara untuk menambah hunian adalah membangun gedung yang tinggi, akan tetapi menjadi tantangan di Indonesia adalah letaknya yang berada di daerah yang rawan gempa. Dengan demikian terutama bangunan tinggi harus mampu menahan gaya gempa yang mungkin akan terjadi. Pada penelitian terdahulu belum membahas tentang struktur baja sehingga penulis membuat penelitian yang lain. Salah satu cara untuk membuat gedung lebih kuat terhadap gempa adalah memperkecil simpangan lantai yang terjadi dengan membuat perkakuan berupa bresing berbentuk huruf V terbalik pada struktur baja bangunan tinggi. Analis kinerja struktur bangunan adalah dengan cara Spektrum Respons. Gedung yang dianalisa dibuat dalam dua bentuk denah yaitu bentuk empat persegi panjang dan huruf T, dengan membuat variasi susunan bresing berupa bresing tertutup dan bresing terbuka. Desain ini mengikuti peraturan desain gempa SNI 031726 2012. Hasil analisa menunjukkan bahwa dengan penggunaan bresing dapat memperkecil simpangan yang terjadi, untuk denah empat persegi panjang posisi bresing tertutup alternatif 4 simpangan diperkecil hingga 64,18 % dari bangunan tanpa bresing dan untuk denah bentuk huruf T posisis bresing tertutup alternative 4 simpangan diperkecil hingga 57,72 %. Simpangan terkecil terjadi pada arah X pada kedua bentukdenah. Dalam hal penyerapan gempa bangunan yang memiliki denah yang berbentukhuruf T akan menerima beban gempa lebih besar karena memiliki berat yang lebih besar. Bangunan yang tidak memiliki bresing menerima beban gempa lebih rendah dari bangunan yang memiliki bresing adalah karena beratnya yang lebih kecil akan tetapi simpangan yang terjadi akan lebih besar perubahanya dibandingkan dengan struktur yang memakai bresing.
T The more advanced human civilization and the passage of time it always takes placeboth for residential as well as for the business world. One way to increase the buildingoccupancy is build high rise building, but a challenge in Indonesia is the position of Indonesia in earthquake-prone areas. Thus particularly high buildings must be able to withstand earthquake forces that might occur. In the previous studies have not discussed about the steel structure so that the author makes another study. One way to make the building more robust against earthquakes is decrease story displacementoccurs by making the stiffness like inverted V-shaped bracing on the steel structure high-rise buildings. Analysts performance of the building structure is by Spectral Response. Building analyzed sketch made in two forms namely rectangular shapes and letters T, by varying the composition of bresing form bresing bresing closed and open.This design follows the design rules earthquake SNI 03 1726 2012 The analysis shows that the use of bracing can minimize the displacement occurred, to plan rectangular closed bracing position alternative 4 reduced to 64.18 % displacement from the building without bracing and to plan the form of the letter T closed bracing position alternative 4 displacement is reduced to 57, 72%. The smallest displacement occurs in the X direction on both a sketch. In the case of the earthquake absorption building that has a T-shaped floor plan will receive seismic load is greater because it has a greater weight. Buildings that do not have bresing receive lower seismic load of the building which has bracing is because the weight is smaller but displacements that occur will be greater its change compare with some thing used bracing.