Perancangan elemen estetik cincin Tapak Gajah Karo pada perhiasan kontempoler
C Cincin Tapak Gajah Karo merupakan perhiasan sebagai hasil manifestasi daribudaya tradisional Karo pada abad 19 hingga 20. Cincin tersebut menjadi cincinyang memiliki unsur perancangan, makna dan peran tersendiri dalam gaya hidup‘menghias diri’ suku Karo pada masa itu. Namun, kini cincin tersebut hanyamenjadi artefak sejarah yang hanya bisa ditemukan di museum saja atau pemesanantersendiri pada pengrajin perhiasan. Terlebih pula, penelitian dan perancanganterdahulu mengenai cincin Tapak Gajah Karo juga belum banyak ditemukan.Padahal, elemen estetik dan makna yang dimiliki oleh cincin tersebut mampudihidupkan kembali dengan mengisi peluang gaya hidup masyarakat urban dalampenggunaan perhiasan kini. Peluang tersebut mendukung perancangan yangdilakukan dengan metode kualitatif dilengkapi pendekatan historis dan kulturaluntuk mengungkap elemen esetetik dan makna pada cincin Tapak Gajah Karo.Pendekatan historis untuk mengetahui diakronis dan peristiwa-peristiwa budayayang terjadi dalam budaya Karo, sedangkan pendekatan kultural mengetahui latarbelakang adat istiadat Karo. Pendekatan tersebut menghasilkan data yang diolahkembali dengan SCAMPER sebagai teori dan instrumen untuk mengkaji suatupenciptaan dari yang tidak ada hingga ada melalui proses kreatif. Istilahkontemporer mengandung pemahaman yang strategis untuk menghidupkanmenghidupkan kembali eksistensi elemen estetik cincin Tapak Gajah Karo padamasa kini. Pemahaman tersebut dapat membawa perancangan sesuai diterima olehwanita urban masa kini sebagai target pengguna dalam perancangan.
T Tapak Gajah ring is jewelry manifested from traditional Karo culture between19th-20th century. During this period, the ring caused many impacts on design andKaro people's choices in jewelry. But now, the ring becomes a type of artefact thatcan only be found in museums or personally ordered from workshops. Sadly, whilethe aesthetic and unique meaning that the ring possesses can heavily influenceurban lifestyle, there is no further research to be found about Tapak Gajah Karodesigns. Historical approach can be used to study Karo culture. Cultural approachcan be used to know more about Karo culture's background. Those approachproduces data that had analyzed for reprocessing with SCAMPER as a theory andan instrument to examine a creation from nothing to a design by creative process.The contemporary theory contains a strategic comprehension to revive theexistence of the aesthetic elements of the Tapak Gajah Karo ring today. Thiscomprehension could lead to the design being accepted by today's urban women asthe target user in the design.