Kenyamanan termis penghuni dan karakteristik termal bangunan rumah tinggal di Kampung Muara Bahari Tanjung Priok Jakarta Utara (studi kasus: bangunan Rumah Tinggal di Rt 01/Rw 07
U Untuk melakukan aktivitas agar berjalan dengan baik, manusia memerlukan kondisi fisik tertentu di sekitarnya yang dianggap nyaman. Salah satu persyaratan yang tidak kalah pentingnya adalah persyaratan akan “suhu nyamanâ€, yaitu suatu kondisi termis udara di dalam ruang dimana ia berada, yang “tidak mengganggu†tubuhnya. Dimana suhu ruang yang tinggi akan mengakibatkan efek “panasâ€, yang dapat mengakibatkan tubuh berkeringat dan tentu mengganggu kemampuan dalam bekerja. Produktivitas cenderung menurun atau tidak maksimum pada kondisi udara yang tidak nyaman. Oleh karena itu penelitian dilakukan untuk mencari tahu akan karakteristik termal bangunan rumah tinggal dan suhu yang nyaman di dalam ruang, yang sangat diperlukan bagi penghuni bangunan di Kampung Muara Bahari dalam rangka melakukan aktivitasnya agar berjalan dengan baik dengan metode kuantitatif deskriptif yaitu observasi, wawancara dan kuisoner. Dimana dari hasil penelitian menunjukan bahwa sebagian besar penghuni merasa tidak nyaman di dalam ruang dengan tingkat kepadatan bangunan yang tinggi akibat kurangnya ventilasi untuk udara luar sehingga suhu ruang dan tubuh manusia menjadi tinggi. Untuk itu diperlukan data untuk dapat memodifikasi udara luar yang tidak nyaman menjadi nyaman melalui pengkondisian udara secara pasif.
T To carry out the activity in order to run properly, humans require certain physical conditions in the vicinity which are considered convenient. One of the requirements is no less important is the requirement to be "comfortable temperatures\", which is a thermal condition of the air in the room where he was, \"not bothering\" him. Where high ambient temperatures will lead to the effect of \"hot\", which may lead the body to sweat and certainly interfere with the ability to work. Productivity tends to decline or no maximum on the condition of the air uncomfortable. Therefore, research is done to find out would be the thermal characteristic of residental builidings and the comfortable room temperature in the space that is necessary for the inhabitants of Kampung Muara Bahari in order to conduct its activities, so that it goes well with qualitative methods of observation, interviews and questionnaires. Where the results of the study showed that most residents feel uncomfortable in a room with high building density levels due to lack of ventilation to the outside air so that the temperature of the space and the human body becomes high. It required the data to be able to modify the outside air uncomfortable to be comfortable through passive air condition.