Evaluasi pemasok dalam penerapan rantai pasok berkelanjutan di Industri fashion
E Era Globalisasi Ekonomi telah mengubah perusahaan dan industri dalam persaingannya untuk mendapatkan perhatian dari konsumen untuk bagaimana membedakan produk dan jasa mereka. Konsep Sustainability (Praktik Keberlanjutan) semakin mendapat perhatian Global dan saat ini menjadi topik yang penting untuk di analisis di industri di seluruh Dunia. Industri fashion salah satunya .Fashion sering digambarkan sebagai pakaian jadi, alas kaki, garmen atau tekstil . Konsep Sustainable Supply Chain Management (SSCM) atau rantai pasok berkelanjutan merupakan upaya dari mengatasi masalah risiko dan peluang dari keberlanjutan dari perspektif industri dan rantai nilai. Membangun hubungan antara praktik SSCM dan manajemen kinerja keberlanjutan merupakan suatu tantangan, kolaborasi harus dilakukan di seluruh rantai pasok untuk mendorong terwujudnya kebijakan SSCM. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk merancang instrument (minimum standar) pengukur performa pemasok, menerapkan instrumen tersebut dan menganalisisnya. Analisis Kualitatif digunakan sebagai metode analisis dalam penelitian ini melalui data yang diambil pada proses due diligence. 23 kriteria untuk dimensi Lingkungan, 26 kriteria untuk dimensi Sosial dan dimensi Tata kelola sebanyak 27 kriteria. Performa indeks kriteria terhadap aspek keberlanjutan diklasifikasikan sesuai dengan performance yang didapatkan, 3 pemasok berada pada level High performance ,4 perusahaan dengan kategori Medium performance, 5 perusahaan dengan performance yang rendah dan 1 perusahaan dengan kategori sangat rendah. Penerapan standard minimum requirement melalui proses due diligence menghasilkan manfaat bagi pemasok baik di aspek Tata Kelola, Lingkungan dan Sosial ditunjukkan melalui penilaian diatas 4. Rekomendasi untuk Penelitian Selanjutnya Untuk penelitian lebih lanjut dilakukan due diligence dengan jumlah yang merata untuk kategori di industri fashion (pakaian, topi, tas, alas kaki). Serta aspek dan bobot masing-masing dari aspek-aspek tersebut dapat dianalisis kembali jika digunakan untuk jenis industri lain diluar industri fashion.