DETAIL KOLEKSI

Pengaruh tingkat walkability terhadap preferensi pejalan kaki pada koridor jalan kawasan Kotatua Jakarta

5.0


Oleh : Pizza Agradiana

Info Katalog

Subyek : Pedestrian facilities - Designs and plans

Penerbit : FTSP - Usakti

Kota Terbit : Jakarta

Tahun Terbit : 2020

Pembimbing 1 : Nurhikmah Budi Hartanti

Kata Kunci : streetscape character, street corridor, Jakarta Old City.

Status Posting : Published

Status : Lengkap


File Repositori
No. Nama File Hal. Link
1. 2020_TS_MAR_152170013_Halaman-judul.pdf 13
2. 2020_TS_MAR_152170013_Lembar-pengesahan.pdf 2
3. 2020_TS_MAR_152170013_Bab-1_Pendahuluan.pdf 6
4. 2020_TS_MAR_152170013_Bab-2_Landasan-teori.pdf 28
5. 2020_TS_MAR_152170013_Bab-3_Metodologi.pdf 30
6. 2020_TS_MAR_152170013_Bab-4_Pembahasan.pdf 86
7. 2020_TS_MAR_152170013_Bab-5_Kesimpulan.pdf 4
8. 2020_TS_MAR_152170013_Daftar-pustaka.pdf 4
9. 2020_TS_MAR_152170013_Lampiran.pdf

B Berjalan kaki, sebagai bentuk aktifitas terhadap moda transportasi yang paling mudah dalam pergerakan manusia di perkotaan, maka perlu ruang yang ramah pejalan kaki dengan konsep Walkability. Ada 4 aspek utama untuk menciptakan Walkability yakni jalan yang termanfaatkan, aman, nyaman, dan menarik. (Speck, 2012). Seperti yang diungkap oleh Peter Calthrope (1993) bahwa jalur pejalan kaki yang ideal adalah 1) jarak yang pendek, menerus, langsung dan nyaman; 2) jalur yang menerus; 3) akses langsung; 4) pada street level; 5) pemisahan crossing kendaraan dengan pejalan kaki; 6) jalur yang menarik; 7) fasade bangunan yang atraktif; 8) perlindungan terhadap cuaca; 9) tata cahaya, tata lansekap dan signage yang jelas.Aktivitas berjalan kaki juga menjadi indikator penting dalam aksesibilitas dan penilaian livable city, maka tingkat Walkability menjadi salah satu cara untuk menilai kualitas lingkungan aktivitas berjalan. Dalam penelitian ini membahas mengenai pengukuran tingkat walkability pada beberapa ruas jalan terpilih di Kawasan Kotatua Jakarta dengan menggunakan dua jenis survei, yaitu survei inventarisasi tingkat walkability dan survey pengamatan terhadap karakteristrik Streetscape. Metode tingkat walkability ini dikembangkan dari beberapa kajian terkait walking measures untuk kasus kota-kota di Indonesia. Terdapat empat aspek yang diamati dalam penelitian ini dan dilakukan investigasi terhadap beberapa kawasan di area studi. Kawasan-kawasan tersebut adalah kawasan wisata, kawasan perkantoran, dan Kawasan perdagangan. Rute berjalan setiap kawasan ini dinilai tingkat walkability nya dari beberapa faktor aspek walkability.Dari hasil penilaian tingkat walkability lalu diamati karakter streetscape koridornya, kemudian dihubungkan pengaruhnya terhadap preferensi pejalan kaki, dalam menentukan pilihan rute berjalan dari titik transit moda transportasi (stasiun kereta dan halte busway). Dengan lokasi penelitian pada beberapa koridor jalan yang berada di Kawasan Kotatua Jakarta, terutama yang berkoneksi langsung dengan lokasi titik transit moda transportasi, yakni Jl.Pintu Besar Utara, Jl.Stasiun Kota, Jl.Lada, Jl.Jembatan Batu, Jl.Pintu Besar Selatan dan Jl.Asemka.Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat menemukan apakah tingkat walkability suatu jalan dapat mempengaruhi preferensi berjalan kaki penggunanya, dan menjadi pertimbangan desain dalam merancang sebuah jalur pejalan kaki untuk dapat lebih banyak menstimulasi pergerakan para pejalan kaki dengan mengusung prinsip Walkability.

W Walking, as a form of activity for the easiest mode of transportation in the movement of people in urban areas, it is necessary to have a pedestrian-friendly space with the concept of Walkability. There are 4 main aspects to creating Walkability, which are roads that are utilized, safe, comfortable and interesting. (Speck, 2012). As revealed by Peter Calthrope (1993) that the ideal pedestrian path is 1) short, continuous, direct and comfortable distance; 2) continuous paths; 3) direct access; 4) at street level; 5) separation of vehicle crossing with pedestrians; 6)interesting paths; 7) attractive building facades; 8) protection against weather; 9)lighting, landscaping and clear signage.Walking activity is also an important indicator in the accessibility and assessment of livable cities, so the level of Walkability is one way to assess the environmental quality of walking activities. This study discusses the measurement of the level of walkability on selected road sections in the Kotatua Jakarta area by using two types of surveys, namely the walkability level inventory survey and the observation survey of the Streetscape characteristics. This walkability level method was developed from several studies related to walking measures for the case of cities in Indonesia. There are four aspects observed in this study and an investigation of several areas in the study area was carried out. These areas are tourist areas, office areas, and trade areas. The walking route of each region is assessed by its level of walkability from several aspects of walkability aspects.From the results of the assessment of the level of walkability then observed corridor streetscape character, then connected its influence on pedestrian preferences, in determining the choice of walking route from the transit mode of transportation points (train stations and busway stops). With research locations on several road corridors located in the Kotatua Area of Jakarta, especially those directly connected with the location of transit modes, namely Jl.Pintu Besar Utara, Jl. Kota Station, Jl.Lada, Jl.Jbridge Batu, Jl.Pintu Besar South and Jl.Asemka.From the results of this study are expected to find out whether the level of walkability of a road can affect the user's walking preferences, and become a design consideration in designing a pedestrian path to be able to stimulate more movement of pedestrians by carrying out the Walkability principle.

Bagaimana Anda menilai Koleksi ini ?