DETAIL KOLEKSI

Kajian ruang Sekolah Bisa Microschool sebagai fasilitas pendidikan anak anak kaum marginal di Bintaro


Oleh : Andrea Cecilia

Info Katalog

Nomor Panggil : 006/MD-2/2020

Subyek : School buildings - Designs and plans

Penerbit : FSRD - Usakti

Kota Terbit : Jakarta

Tahun Terbit : 2020

Pembimbing 1 : Ahadiat Joedawinata

Pembimbing 2 : Elda Franzia Jasjfi

Kata Kunci : Sekolah Bisa Microschool, school’s interior, classroom atmosphere

Status Posting : Published

Status : Lengkap


File Repositori
No. Nama File Hal. Link
1. 2020_TS_MDP_191211800005_Halaman-Judul.pdf 16
2. 2020_TS_MDP_191211800005_Pengesahan.pdf 3
3. 2020_TS_MDP_191211800005_Bab-1_Pendahuluan.pdf 7
4. 2020_TS_MDP_191211800005_Bab-2_Kajian-Pustaka.pdf 29
5. 2020_TS_MDP_191211800005_Bab-3_Metodologi-Penelitian.pdf 6
6. 2020_TS_MDP_191211800005_Bab-4_Hasil-dan-Pembahasan.pdf 61
7. 2020_TS_MDP_191211800005_Bab-5_Kesimpulan-dan-Saran.pdf 5
8. 2020_TS_MDP_191211800005_Daftar-Pustaka.pdf 3
9. 2020_TS_MDP_191211800005_Lampiran.pdf 7

K Kajian Ruang “Sekolah Bisa Microschool” Sebagai Fasilitas Pendidikan Anak-anak Kaum Marginal Di Bintaro. Untuk dapat mewujudkan bangsa Indonesia yang dapat berdaya saing tinggi secara global, tidak lepas keterkaitannya dengan program pendidikan nasional karena tenaga utama penggerak pembangunan merupakan produk dari pendidikan. Sayangnya pendidikan di Indonesia menurut data dari Center for Global Development tahun 2016, masih sangat tertinggal. Maka dari itu pendidikan perlu menjadi prioritas, terutama pendidikan bagi anak-anak di usia 6-12 tahun yang merupakan masa-masa perkembangan krusial dasar penentu kemampuan intelektual seseorang.Microschool sebagai salah satu solusi pendidikan, merupakan model fasilitas pendidikan era 4.0 di negara maju, berbentuk “satu ruangan” tanpa pembatas fisik dimana pembelajarannya tidak seperti sekolah pada umumnya. Suasana dan tata ruang Microschool mengarah pada student centered. Sekolah Bisa Microschool yang merupakan Microschool pertama di Indonesia, terletak di daerah Bintaro, Tangerang Selatan, perlu diselidiki apakah efektif untuk diterapkan di Indonesia dengan kondisi peserta didiknya yang berbeda dengan negara maju.Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh suasana ruang kelas Sekolah Bisa Microschool terhadap perkembangan peserta didik sesuai dengan kategori usia, gaya belajar, dan kondisi latar belakang sosial ekonominya. Dalam menganalisis hal tersebut penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif 9 Aspek Atmosphere menurut Peter Zumthor, dimana di dalamnya juga digunakan berbagai pendekatan pendamping seperti semiotika ruang untuk mendapatkan hasil penelitian yang mendalam. Dari penelitian ini ditemukan bahwa desain suasana ruang dari Sekolah Bisa Microschool memberikan efek positif secara signifikan bagi perkembangan kemampuan kognitif, afektif dan psikomotorik peserta didik anak-anak kaum marginal di Bintaro.

A A Study of "Sekolah Bisa Microschool" Space as Educational Facility for Marginal Children in Bintaro. In order to create a nation that can be highly competitive globally, it cannot be separated from its relation to Indonesia’s national education program because the main force that driving the development are products of education. Unfortunately, education in Indonesia, according to data from the Center for Global Development in 2016, is still very far behind. Therefore, education needs to be a priority, especially education for children aged 6-12 years which is a crucial period of development in determining one's intellectual abilities.Microschool as one of the educational solutions, is a model of educational facility in the era of 4.0 in developed countries, in the form of "one room" without physical barriers where the learning is not like schools in general. The atmosphere and layout of Microschool is student centered. Sekolah Bisa Microschool, which is the first Microschool in Indonesia, located in the area of Bintaro, South Tangerang, needs to be investigated whether it is effective to be applied in Indonesia with the conditions of students who are different from developed countries.This study aims to determine the effects of Sekolah Bisa Microschool atmosphere on the development of students’ ability according to their age categories, learning styles, and socio-economic background conditions. In analyzing this, the study used a qualitative approach of 9 Aspects of Atmosphere according to Peter Zumthor, in which various escort approaches such as proxemics were used to obtain in-depth research results. From this study it was found that the atmosphere of the Sekolah Bisa Microschool had significant positive effects on the development of Marginal students’ cognitive, affective and psychomotor abilities in Bintaro.

Bagaimana Anda menilai Koleksi ini ?