DETAIL KOLEKSI

Identitas visual tokoh wayang dalam cerita Gatotkaca lahir

1.0


Oleh : Bambang Tri Wardoyo

Info Katalog

Nomor Panggil : 0013/T/2014

Subyek : Wayang;puppets and pupet plays

Penerbit : FSRD - Usakti

Kota Terbit : Jakarta

Tahun Terbit : 2014

Pembimbing 1 : Yusuf Affendi

Pembimbing 2 : Agus Nugroho Udjianto

Kata Kunci : wayang wong, culture heritage, visual ddentity, personification

Status Posting : Published

Status : Lengkap


File Repositori
No. Nama File Hal. Link
1. 2014_TS_DP_IDENTITAS-VISUAL-TOKOH_1.pdf
2. 2014_TS_DP_IDENTITAS-VISUAL-TOKOH_3.pdf
3. 2014_TS_DP_IDENTITAS-VISUAL-TOKOH_4.pdf
4. 2014_TS_DP_IDENTITAS-VISUAL-TOKOH_5.pdf
5. 2014_TS_DP_IDENTITAS-VISUAL-TOKOH_6.pdf
6. 2014_TS_DP_IDENTITAS-VISUAL-TOKOH_2.pdf

D Di antara banyaknya hasil kebudayaan Jawa, wayang adalah hasil kebudayaan yang sampai sekarang diakui keberadaannya dan wayang merupakan warisan kebudayaan yang Adiluhung. Wayang telah memperoleh pengakuan internasional dari Organisasi Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan PBB (UNESCO) sejak 7 November 2003 sebagai Master Piece of Oral Intangible Heritage of Humanity. Bila kita amati secara cermat ternyata diantara berbagai bentuk seni terdapat hubungan yang sangat erat dalam perkembangan sejarahnya. Hal ini kita jumpai di Jawa pada wayang kulit dan wayang orang (dramatari). Wayang wong adalah personifikasi dari wayang kulit. Bila pada pertunjukkan wayang kulit actor dan akrtrisnya adalah boneka dari kulit sedang wayang wong adalah wayang yang actor dan aktrisnya adalah manusia. Mengamati identitas visual tokoh wayang orang dalam lakon gatotkaca lahir pada studi khusus perkumpulan wayang wong Bharata adalah salah satu upaya mempertahankan dan melestarikan seni wayang wong agar tidak punah di masa yang akan dating.

A Among the many results of Javanese culture, wayang are the result of culture, which is still recognized and the wayang is Adiluhung cultural heritage. Wayang has gained international recognition from the Organization of Education, Science, and Cultural Organization (UNESCO) since 7 November 2003 as “Master Piece of Oral Intangible Heritage of Humanity”. If we observe carefully turns among the various art forms there is a very close relationship in the development of history. This we find in Java, and wayang shadow puppets (dramatari). Wayang wong is the personification of shadow puppets. When the puppet show actors and actresses are being stuffed leather wayang wong is wayang actors and actresses are human. Observing the visual identity of puppet characters in the play Ghatotkacha was born on a special study of wayang wong Bharata association is one of the efforts to maintain and preserve the art of wayang wong from extinction in the future.

Bagaimana Anda menilai Koleksi ini ?