Dampak intensifikasi berkelanjutan tanaman kelapa terhadap pemberdayaan perempuan petani di kabupaten sarmi papua.
P Penelitian ini bertujuan menganalisis dan mengkaji dampak intensifikasi berkelanjutan tanaman kelapa terhadap pemberdayaan perempuan petani di Sarmi Papua yang ditunjukkan dengan keterpaduan pemenuhan indikator SDG 5 bersama SDG 1, SDG 2, SDG 8 dan tantangan pemenuhan indikator SDG 10 dan SDG 15 dalam konteks intensifikasi pertanian berkelanjutan. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kualitatif dengan mengukur variabel pada domain SIAF (Sustainable Intensification Assessment Framework) dengan analisis dampak dan analisis gender. Data primer diperoleh melalui wawancara mendalam dengan responden petani kelapa, pemerintah Kabupaten Sarmi dan Provinsi Papua dan aktifis perempuan Papua. Responden ditemtukan dengan teknik purposive sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa peningkatan pengetahuan dan keterampilan perempuan petani dalam mengadopsi cara baru pembuatan minyak kelapa telah mengubah peran gender-domestikasi perempuan petani di bidang pertanian menjadi peran produksi. Kepercayaan diri perempuan meningkat diikuti partisipasi dalam pengambilan keputusan terkait pembukaan lahan, adopsi cara baru pengolahan minyak, pemasaran dan materialisasi income. Pemberdayaan perempuan petani berkaitan langsung dengan lima Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDG 1, SDG 2, SDG 5, SDG 8 dan SDG 10) dan SDG 15 terkait dengan lingkungan dalam upaya menghapus kemiskinan, kelaparan, kesetaraan gender, akses dan partisipasi pekerjaan layak dan berkurangnya kesenjangan. Implikasi manajerial untuk pemerintah berdasarkan kesimpulan tersebut meliputi pengarusutamaan gender dalam inisiatif intensifikasi pertanian berkelanjutan, implementasi sistim pemantauan dan pelaporan produktifitas tanaman kelapa, menambahkan satu proposal baru dalam praktik intensifikasi berkelanjutan menjadi sustainable intensification-eco, implementasi Metode SIAF sebagai panduan perencanaan dan evaluasi program intensifikasi pertanian berkelanjutan. Temuan ini memberikan wawasan untuk pengembangan lebih lanjut pembangunan berkelanjutan di sektor pertanian pedesaan yang memotret kesetaraan gender dan partisipasi perempuan petani.
T This study aims to analyze and examine the impact of sustainable intensification of coconut plants on the empowerment of women farmers in Sarmi Papua, which is shown by the integration of the fulfillment of SDG 5 indicators with SDG 1, SDG 2, SDG 8 and the challenges of fulfilling SDG 10 and SDG 15 indicators in the context of sustainable agricultural intensification. The research method used is descriptive qualitative by measuring variables in the SIAF (Sustainable Intensification Assessment Framework) domain with impact analysis and gender analysis. Primary data was obtained through in-depth interviews with coconut farmer respondents, the Sarmi Regency and Papua Provincial governments and Papuan women activists. Respondents were identified by purposive sampling technique. The results show that the increase in the knowledge and skills of women farmers in adopting new ways of making coconut oil has changed the gender-domestication role of women farmers in agriculture to the role of production. Women\'s confidence increased, followed by participation in decision-making related to land clearing, adoption of new ways of oil processing, marketing and materialization of income. The empowerment of women farmers is directly linked to the five Sustainable Development Goals (SDG 1; SDG 2, SDG 5, SDG 8 and SDG 10) and SDG 15 related to the environment in an effort to eradicate poverty, eradicate hunger, gender equality, access to and participation in decent work and reduce inequality. Managerial implications for the government based on these conclusions include gender mainstreaming in sustainable agriculture intensification initiatives, implementation of monitoring and reporting systems related to the productivity of coconut and coconut products, cooperation with cooperatives, adding one new proposal in sustainable intensification practices to sustainable intensification-eco, the implementation of the SIAF Method as a planning guide and monitoring tool for the evaluation of sustainable agricultural intensification programs in the context of smallholder agriculture-plantations. These findings provide insights for further development in sustainable development in the rural agriculture sector that captures gender equality through gender transformation and farmer women\'s participation.