Analisis pengukuran efektifitas knowledge management system bank x sebagai salah satu strategi daya saing
P PT. Bank X, Tbk adalah perusahaan perbankan terbesar yang memiliki kantor cabang sebanyak 789 buah yang tersebar di seluruh Indonesia dengan total aset per 31 Maret 2004 sebesar Rp 271.9 trilyun atau sekitar 24% dari total aset perbankan di Indonesia. Bank X berdiri pada Oktober 1998, tak lama setelah krisis keuangan Asia 1997 dan 1998. Bank ini merupakan hasil merger empat bank pemerintah: Bank Bumi Daya, Bank Dagang Negara, Bank Ekspor Impor dan Bank Pembangunan Indonesia. Dengan sekitar 19.500 lebih karyawan, Bank X mampu menawarkan jasa keuangan yang komprehensif kepada 12,5 juta lebih nasabah korporasi dan individual serta perusahaan kecil dan menengah di Indonesia. Aset sumber daya menusia dan modal intelektual dalam Knowledge Management merupakan sumber utama pengetahuan yang dilengkapi dengan pengalaman setiap orang di dalam organisasi, yang dapat memberi manfaat untuk mencapai tujuan organisasi. Aset knowledge pada zaman persaingan bisnis yang semakin tajam akibat cepat dan derasnya arus informasi, menjadi semakin penting. Kondisi persaingan semakin menuntut daya kreasi perusahaan untuk menghasilkan daya saing yang tinggi. KM bukan merupakan tujuan akhir sebuah perusahaan. Tetapi, merupakan metode agar perusahaan mengoptimalkan knowledge yang ada dengan lebih optimal, sehingga selalu mempunyai energi untuk melakukan kreasi dan inovasi dalam waktu cepat. Perusahaan juga akan selalu mempunyai sumber pendapatan yang semakin beragam atau meningkat mutu dan nilainya. Hal tersebut akan berjalan dengan lebih baik lagi bila didukung oleh sistem informasi yang canggih, sebagai media dalam menerapkan KM dengan efektif dan efesien. PT. Bank X mempunyai sistem tersebut yang bernama KMS (Knowledge Management System) Bank X, yang juga bersifat Bank Wide. Betapapun canggihnya teknologi yang dimiliki oleh suatu organisasi, kegunaannya sangat tergantung kepada sumber daya manusia yang berada di balik teknologi itu. Apakah selama ini KMS Bank X dapat berjalan dengan efektif sebagai pusat knowledge bagi karyawannya? Serta bagaimana evaluasi penerapan KM pada suatu organisasi dilakukan? Tujuan penelitian ini adalah menganalisa perbandingan dalam penerapan KM di industri perbankan di Indonesia sebagai studi banding dan mengukur efektifitas KMS Bank X sebagai studi kasus. Penelitian dilakukan pada dunia perbankan di Indonesia. Dengan menggali berbagai sumber pustaka yang ada mengenai penerapan KM di beberapa bank sebagai studi banding. Juga dengan mengukur frekuensi PC pengakses KMS Bank X tiap harinya dibandingkan dengan jumlah total PC yang dapat mengakses KMS yang ada di kantor pusat dan cabang-cabang. Serta dengan menyebar kuesioner pada para karyawan PT. Bank X secara proporsional disesuaikan dengan variabel tipe pekerjaan dan variabel jabatan, sehingga diharapkan hasil yang didapat mewakili dari populasi keseluruhan karyawan. Dari pengolahan data untuk pengukuran efektifitas didapat nilai rata-rata dalam satu tahun terakhir untuk perbandingan PC pengguna KMS dengan jumlah total PC yang dapat mengakses KMS adalah sebesar 14.84 %. Jelas nilai ini jauh dari efektif. Dari hasil analisa jawaban kuesioner didapat bahwa penyebab kegagalan efektifitas KMS Bank X adalah kurang dan tidak meratanya sosialisasi KMS pada para Karyawannya, kurangnya variasi sumber Knowledge yang ada di KMS, dan buruknya budaya Knowledge Sharing yang diterapkan Perusahaan. Karena itu pihak manajemen PT. Bank X, Tbk diharapkan untuk mengoptimalkan sarana infrastruktur yang ada agar efektifitas KMS Bank X meningkat, seperti melakukan sosialisasi yang lebih merata, terutama pada lapisan karyawan yang tipe pekerjaannya tidak berhubungan dengan KMS Bank X, menambah sumber variasi knowledge, memberikan penghargaan dan hak paten serta membentuk suatu komunitas praktisi secara berkala sebagai salah satu strategi menambah daya saing.
T The x bank is a company which has the biggest branch (786 branches), spreads in all over Indonesia. This company asset is Rp 271.9 zillion totally or about 24% from the whole banking asset in Indonesia. The x bank founded in October 1998, mot long after the asian monetary crisis in 1997/1998. This bank contains 4 mergering government banks which are Bank bumi daya (BBD), Bank Dagang Negara (BDN), Bank Ekspor Impor (Bank Exim) and Bank Pembangunan Indonesia (BPI). With more than 19.500 employees, x bank ables to offer comprehension financial services to more than 12.5 million corporates and individuals, not to mention small and middle company in Indonesia. Human Resources and Intelectual assets in knowledge management is the main knowledge which is completed with everybody's experience in organization. This knowledge can give the company advantage to reach the company goals.Knowledge assets in this competitive business world which become more and more faster due to information flow, has become more important. This competitive condition has become more demanding for the ability of company's creativity in making something in high level. KM is not the end of the company's goal.But it is a company method for always having the energy to create and innovate.So the company will always the varieties incoming source or to increase quality and grade. This system will be better if it is supported by high tech information system to be a media in implementing KM effectively and efficiently. The x bank has that system which called the bank x's KMS (Knowledge Management System). This system features as bank wide also. Nomatter how modern the technology which owned by the company , the usefulness depends on human resources behind the technology. On that base, according to this thesis, observation oh knowledge management implementation in Indonesian banking has been done. Especially in X bank as one of the strategy in facing the competitors. The research goal is to measure the x bank KMS effectivity, has it optimal or not? The research is being done on Indonesia world banking . Research just being done in the company where is the writer works now. The research starts with collecting the need, idea and theory. Then, doing the problem identification, litertur study, problem formulation, goal statement, collecting data whether it's quantitative which is PC's frequency on accessing KMS compare with the total PC that can access KMS and also spreading the questioner to analyze the caused of uneffectivity in x's bank KMS. And also the qualitative is setting the first questioner, setting the observation questioner pre-test, and the observation questioner it self. The result of data processing on measuring the effectivity is the average of comparison between PC who is using KMS with the total PC that can access KMS is 14.84%. It's so obvious that this result is so far from effectivity. From the questioner, it can be analyzed that the caused of uneffectivity of x's bank KMS is the socialization of KMS is less and unspread to the employees, the less of knowledge resources variation in KMS, and the knowledge sharing culture that has been done in the company is so worse. Because of that reason, the management of the X Bank is expected to optimize the existing infrastructure to improve the KMS Bank X efectively to employees was whose type of work is not connected with KMS Bank X, increasing the source of knowledge, giving achievements and rights and forming the practical community periodicly, as one of strategy in adding the strength of competition.