Perbandingan akses sanitasi tingkat perkotaan dan perdesaan sebagai faktor risiko diare balita: studi SDKI 2017
L LATAR BELAKANG Penyakit diare merupakan penyakit berbasis lingkungan dengan faktor penyebabnya adalah air yang terkontaminasi tinja akibat perilaku tidak sehat dan seringkali terkait dengan kualitas air yang buruk dan akses sanitasi. Penyakit diare masih menjadi masalah di daerah perkotaan maupun perdesaan sehingga perlu dilakukan evaluasi akses sanitasi di daerah perkotaan dan perdesaan serta dampaknya pada penyakit yaitu diare. METODE Penelitian ini merupakan penelitian observasional analitik dengan pendekatan potong lintang. Populasi berjumlah 16554 balita di Indonesia dengan teknik pengambilan sampel total sampling. Penelitian ini menggunakan data sekunder yang diperoleh dari hasil SDKI 2017. Analisis data dilakukan secara univariat dan bivariat dengan uji Chi-Square menggunakan program SPSS versi 25. HASIL Hasil analisis menunjukkan terdapat hubungan antara fasilitas jamban dengan diare balita di perkotaan (p value = 0,000) dan perdesaan (p value = 0,011). Hasil analisis terdapat hubungan antara sumber air minum dengan diare balita di daerah perkotaan (p value = 0,049). Hasil analisis tidak terdapat hubungan antara sumber air minum terhadap diare balita di daerah perdesaan (p value = 0,107). KESIMPULAN DAN SARAN Terdapat hubungan antara akses sanitasi terhadap kejadian diare balita di daerah perkotaan dan perdesaan. Proporsi rumah tangga yang sudah memiliki akses terhadap sanitasi layak lebih tinggi di daerah perkotaan dibandingkan perdesaan. Akses sanitasi di daerah perdesaan perlu ditingkatkan untuk menurunkan kejadian diare.
B BACKGROUND Diarrheal disease is environment based disease with contributing factor by faeces-contaminated water due to unhealthy behavior and often associated with poor water quality and sanitation. Diarrheal disease is still a problem in urban and rural areas, it is necessary to evaluate sanitation access in urban and rural areas and its impact on diarrhea. METHOD This research is an analytic observational study with a cross-sectional approach. Population of 16554 children under five in Indonesia using total sampling technique. This study uses secondary data obtained from the results of the 2017 IDHS. Data analysis was conducted univariate and bivariate with the Chi-Square test using the SPSS version 25 program. RESULT The analysis showed that there was a relationship between toilet facilities and under-five diarrhea in urban areas (p value = 0.000) and rural areas (p value = 0.011). The results of the analysis showed that there was a relationship between drinking water sources and under-five diarrhea in urban areas (p value = 0.049). The results of the analysis showed that there was no relationship between drinking water sources and toddler diarrhea in rural areas (p value = 0.107). CONCLUSION AND SUGGESTION There is a relationship between sanitation access and the incidence of under-five diarrhea in urban and rural areas. The proportion of households that already have access to proper sanitation is higher in urban areas than in rural areas. Sanitation access in rural areas needs to be improved to reduce the incidence of diarrhea.