P PT. KHI Pipe Industries merupakan perusahaan manufaktur yang bergerak dibidang pipa baja yang biasa digunakan untuk pipa air dan gas, pipa konstruksi, dan pipa air. Terdapat beberapa jenis pipa yang diproduksi oleh perusahaan dengan spesifikasi tertentu. Salah satu pipa yang diproduksi adalah pipa buffer. Pipa buffer merupakan stock pipa yang dibuat untuk mendukung produktivitas perusahaan dimana spesifikasi pipa biasanya dibuat untuk kebutuhan komersil yang biasa cepat diserap oleh masyarakat. Terdapat 7 jenis pipa buffer dengan spesifikasi diameter,ketebalan, dan panjang yang berbeda-beda. Produk 1 dengan standard API 5L GR. B PSL 1 dengan diameter 114,4 mm, tebal 7,11 mm, dan panjang 12 mm. Produk yang kedua adalah pipa dengan standard ASTM dengan diameter 168, 28 mm, ketebalan 6,7 mm, dan panjang 6mm. Pipa buffer yang ketiga dengan standard ASTM A252 (FS UP03) dengan diameter 168,28 mm, ketebalan 7,11 mm, dan panjang 12 mm. Pipa Buffer yang keempat mempunyai standard ASTM A53 dengan diameter 114,3 mm, Ketebalan 5,6 mm, dan panjang 6 mm. Pipa buffer yang kelima mempunyai standard ASTM A53 dengan diameter 168,28 mm, Ketebalan 4,5 mm, dan panjang 6 mm. Pipa buffer yang keenam mempunyai standard ASTM A53 dengan diameter 168,28 mm, Ketebalan 6,7 mm, dan panjang 6 mm. Pipa buffer yang ketujuh mempunyai standard ASTM A53 dengan diameter 168,28 mm, Ketebalan 7,11 mm, dan panjang 6 mm.Permasalahan yang dihadapi perusahaan adalah perusahaan belum mempunyai sistem persediaan untuk pipa buffer yang optimal. Hal ini membuat perusahaan terkadang belum bisa memenuhi sebagian dari permintaan pelanggan hal ini mengakibatkan truk pengangkut terkadang sudah sampai namun pipa belum siap diangkut. Tujuan dari penelitian ini adalah memberikan rancangan pengendalian persediaan pipa buffer dengan menggunakan metode Economic Production Quantity (EPQ) dengan mempertimbangkan adanya Backorder dan Scrap pada perusahaan diharapkan bisa memenuhi permintaan konsumen. Dengan menggunakan metode Economic Production Quantity (EPQ) dengan mempertimbangkan adanya Backorder dan Scrap total biaya persediaan yang dibutuhkan perusahaan adalah Rp 45.152.965.934,- dengan jumlah produk yang diperbolehkan untuk melakukan backorder dalam setahun untuk masing-masing produk produk pertama sebanyak 32 unit dalam setahun, produk kedua sebanyak 75 unit dalam setahun, produk ketiga sebanyak 3 unit dalam setahun, produk keempat sebanyak 104 unit dalam setahun, produk kelima sebanyak 142 unit dalam setahun, produk keenam sebanyak 90 unit dalam setahun, dan produk ketujuh sebanyak 32 unit dalam setahun. Jumlah produk optimal untuk produk pertama sebanyak 4010 unit dalam setahun, produk kedua sebanyak 4520 unit dalam setahun, produk ketiga sebanyak 4583 unit dalam setahun, produk keempat sebanyak 4273 unit dalam setahun, produk kelima sebanyak 4283 unit dalam setahun, produk keenam sebanyak 5057 unit dalam setahun, dan produk ketujuh sebanyak 5414 unit dalam setahun.. Terdapat 4,4 siklus dalam setahun dengan 56,57 hari per siklus