P PT Muliaglass Float Division merupakan perusahaan manufaktur yang memproduksi kaca lembaran dengan berbagai jenis dan warna. Salah satu hasil produksinya adalah kaca lembaran FS. Perusahaan menyadari bahwa persaingan bisnis pada industri kaca lembaran saat ini sangat tinggi. Tingginya persaingan menyebabkan perusahaan harus dapat menyusun taktik dan strategi supaya dapat terus bertahan. Penghematan pada sektor persediaan box kemasan kaca lembaran domestik FS diharapkan menjadi salah satu cara agar perusahaan tetap dapat bersaing dalam pasar kaca lembaran. Penghematan dilakukan dengan cara mengurangi modal tertanam yang berupa persediaan box kemasan kaca lembaran domestik FS dan meminimasi jumlah kerusakan pada box tersebut. Masalah yang juga dihadapi oleh perusahaan adalah jumlah safety stock terlalu banyak sehingga menyebabkan kerusakan pada saat sebelum digunakan akibat terlalu lama disimpan. Penelitian ini menggunakan metode Economic Order Quantity (EOQ) Probabilistik untuk mengetahui besar persediaan yang ideal untuk 6 ukuran box kemasan kaca lembaran domestik FS sehingga perusahaan dapat melakukan penghematan. Hasil penelitian ini menunjukan jumlah order quantity yang optimal bagi box kemasan kaca lembaran domestik FS ukuran 60”x48”, 72”x48”, 78”x36”, 80”x36”, 80”x40”, dan 80”x60” berturut-turut adalah 5.754 box, 3.295 box, 2.226 box, 2.607 box, 3.479 box, dan 1.286 box. Jumlah safety stock yang ideal untuk box ukuran 60”x48”, 72”x48”, 78”x36”, 80”x36”, 80”x40”, dan 80”x60” berturut-turut adalah 1.156 box, 334 box, 138 box, 197 box, 379 box, dan 38 box. Reorder point yang tepat dapat membantu perusahaan menjaga level persediaan tetap pada kondisi yang ideal. Reorder point untuk box ukuran 60”x48”, 72”x48”, 78”x36”, 80”x36”, 80”x40”, dan 80”x60” berturut-turut adalah 6.624 box, 2.126 box, 956 box, 1.320 box, 2.378 box, dan 311 box. Total inventory cost (TIC) yang dihasilkan dari pengendalian persediaan menggunakan Metode Economic Order Quantity (EOQ) Probabilistik adalah Rp1.008.904.709,59 sedangkan yang dihasilkan kebijakan perusahaan adalah Rp1.907.461.823,77. Perusahaan dapat melakukan penghematan pada total biaya persediaan sebesar Rp898.557.114,2 atau 47,1% lebih hemat dibandingkan dengan kebijakan yang diterapkan perusahaan saat ini.