DETAIL KOLEKSI

Usulan penerapan lean supply chain untuk meminimasi waste dan risk pada proses produksi part case w105 di CV. ECH


Oleh : Prista Larasati

Info Katalog

Penerbit : FTI - Usakti

Kota Terbit : Jakarta

Tahun Terbit : 2021

Pembimbing 1 : Rahmi Maulidya

Pembimbing 2 : Novia Rahmawati

Subyek : Delivery of goods - Management;Materials handling

Kata Kunci : lean supply chain, value stream mapping, analysis of value chain, process activity mapping, fishbone

Status Posting : Published

Status : Lengkap


File Repositori
No. Nama File Hal. Link
1. 2021_TA_STI_063001700011_Halaman-Judul.pdf
2. 2021_TA_STI_063001700011_Lembar-Pengesahan.pdf
3. 2021_TA_STI_063001700011_Bab-1_Pendahuluan.pdf
4. 2021_TA_STI_063001700011_Bab-2_Tinjauan-Pustaka.pdf
5. 2021_TA_STI_063001700011_Bab-3_Metodologi-Penelitian.pdf
6. 2021_TA_STI_063001700011_Bab-4_Pembahasan.pdf 64
7. 2021_TA_STI_063001700011_Bab-5_Kesimpulan-dan-Saran.pdf
8. 2021_TA_STI_063001700011_Daftar-Pustaka.pdf
9. 2021_TA_STI_063001700011_Lampiran.pdf

C CV. ECH merupakan perusahaan yang menyediakan jasa pembubutan, perusahan merupakan subkontrak dari beberapa perusahan besar dan perusahaan mendapatkan bahan baku dari perusahaan pelanggan. Perusahaan menerima beberapa pesanan produk,seperti part Case W105. Berdasarkan hasil wawancara dan penelitian langsung padaproses produksi pembuatan part Case W105, didapatkan beberapa permasalahan yangterjadi pada proses produksi, yaitu terdapat bahan baku yang dikirimkan pelanggan tidaksesuai sepsifikasi, terdapat pergerakan yang tidak diperlukan selama proses produksi,terdapat mata pahat yang goyang atau patah sehingga mengakibatkan bahan baku yangsedang diproses menjadi cacat, selain itu permasalahan ini menyebabkan bahan bakumenunggu untuk diproses ke mesin selanjutnya, permasalahan ini termasuk pada internalsupply chain. Berdasarkan hasil pengolahan data menggunakan process activity mapping,pada proses produksi ini tidak terdapat jenis waste overproduction dan overprocessing.Hasil analisa waste ini diteruskan dengan perhitungan house of risk fase 1 dan fase 2,pada HOR fase 1 didapatkan 4 prioritas risk agent dari 13 aktivitas yang mungkinmenyebabkan risiko pada proses produksi. Hasil dari HOR fase 1 diteruskan dengan HORfase 2 untuk menentukan strategi penanganan terbaik (preventive action). Berdasarkanpengolahan data didapatkan perbaikan process cycle efficiency (PCE) dari 61,57%menjadi 70,37%. Selain itu, didapatkan perbaikan aktivitas yang menimbulkanpemborosan (waste) yang muncul pada proses produksi, yaitu transportation menjadi18,42%, unnecessary inventory menjadi 5,26%, unnecessary motion menjadi 28,95%,waiting menjadi 15,79 %, defect menjadi 5,26%% dan underutilized people menjadi26,32% dan didapatkan 5 strategi penanganan yang diusulkan, yaitu Melakukan keyperformance indicators, melakukan preventive maintenance, membuat standar operasional prosedur dan menerapkan metode 5S.

C CV. ECH is a subcontract company, their customer provide the raw material and arrangethe design of the product. Customer’s company order part case W105. Based on interviewwith operator and observation on production floor, it can be decided that there is a severalproblem. It can be cause by reject on the raw material, a movement that doesn’t give avalue added for product, and there is time when machine breakdown that cause increasewaiting time, this problem is categorized as internal supply chain. From analysis of wastewe can concluded for identification of risk, this method called house of risk fase 1 andfase 2. From house of risk fase 1 can be concluded that there’s 4 priority risk activity from13 risk activity and from house of risk. From this research obtained improvement onprocess cycle efficiency from 61,57 increase becomes 70,37%. Beside that, there’sanother improvement from the percentage amount of waste. it can be seen fromtransportation becomes 18,42 %, unnecessary inventory becomes 5,26%, unnecessarymotion becomes 28,95%, waiting becomes 15,79 %, defect becomes 5,26%% danunderutilized people becomes 26,32%. And there is no waste of overproduction danoverprocessing that doesn’t appear on this production process. From house of risk of riskfase 2, can be concluded that there is 5 preventive action. Five preventive action is makekey performance indicator, apply preventive maintenance, make procedure standart and apply 5S methods.

Bagaimana Anda menilai Koleksi ini ?