Hubungan lama dan perilaku pemakaian sepatu boots terhadap tinea pedis pada pekerja
L LATAR BELAKANG Salah satu faktor yang mempengaruhi pertumbuhan jamur adalah pengaruh suhu yang lembab karena memakai sepatu tertutup dalam waktu yang lama, dan perilaku kebersihan yang kurang dalam penggunaan alat pelindung diri (APD) memudahkan timbulnya gangguan kulit. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antara lama dan perilaku pemakaian APD yaitu sepatu boots dengan kejadian Tinea pedis pada pekerja penanganan sarana dan prasarana umum (PPSU) dinas kebersihan daerah Jakarta. METODE Penelitian ini menggunakan desain observasional analitik dengan pendekatan potong lintang (cross sectional) yang dilakukan pada bulan April sampai Juni 2018. Pengambilan sampel dengan cara simple random sampling sehingga didapatkan responden berjumlah 90 orang. Data dikumpulkan dengan cara mengisi kuesioner, selanjutnya dilakukan pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang menggunakan mikroskopis untuk menegakkan diagnosis Tinea pedis. Data diolah dengan uji chi-square menggunakan program SPSS Version 20 for Windows 8.1.HASILBerdasarkan hasil analisis bivariat menggunakan chi-square dinyatakan bahwa terdapat hubungan bermakna antara lama kerja per hari dengan kejadian Tinea pedis diperoleh nilai p = 0,000 (p < 0,05), dan penilaian hubungan antara perilaku pemakaian sepatu boots dengan kejadian Tinea pedis yaitu nilai p = 0,000 (p < 0,05). KESIMPULAN Terdapat hubungan yang bermakna antara lama dan perilaku pemakaian sepatu boots terhadap Tinea pedis pada pekerja.Kata kunci: dermatofitosis, lama kerja, perilaku penggunaan sepatu boots, Tinea pedis.
B BACKGROUND One of the factors that affects the growth of fungus is the humid temperature due to wearing closed shoes for a long period of time. Besides, poor hygiene behavior when using personal protective equipment (PPE) facilitates the occurrence of skin disorders. This research was conducted to find out the correlation between the duration and behaviour of wearing PPE, in this case boots, with the occurrence of Tinea pedis on the workers of public facilities and infrastructure management (PPSU) of Jakarta cleanliness office. METHODOLOGY This research used an analytic observational design using cross sectional approach that was conducted in April to June 2018. The sampling was done through simple random sampling that involved 90 respondents. The data were collected through questionnaires, followed by physical examination, and microscopic investigation to strengthen the diagnosis of Tinea pedis. The data were analyzed by chi-square test using SPPSS program version 20 for windows 8.1.RESULTBased on bivariate analysis using chi-square, it was revealed that there was a significant correlation between the work duration per day and the occurrence of Tinea pedis with the value obtained was p = 0.000 (p< 0.05). Besides, the value obtained for the correlation between the behavior of wearing boots and Tinea pedis occurrence was p = 0.000 (p < 0.05). CONCLUSION There was a significant correlation between the duration and behavior of wearing boots with Tinea pedis on workers.