Hubungan lamanya pemaparan bahan-bahan salon dengan dermatitis kontak pada penata rambut
S Seorang penata rambut dalam pekerjaannya sering kontak langsung dengan berbagai jenis bahan iritanatau allergen sehingga memiliki tingkat insidensi dermatitis kontak yang cukup tinggi. Kontak terus-menerus dengan air, shampo, dan bahan kimiawi lainnya kemungkinan merupakan penyebab utama dermatitis kontak iritan pada penata rambut. Tujuan penelitian untuk Mengetahui hubungan lamanya pemaparan bahan-bahan salon dengan dermatitis kontak. Penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan studi observasional dan dilakukan dengan pengamatan sewaktu yaitu (Cross-sectional) atau studi potong lintang dengan subjek penelitian adalah karyawan penata rambut di kecamatan tanah abang. Pengambilan data dilakukan dengan cara wawancara berdasarkan kriteria mathias dan didasari oleh diagnosis dokter, dan wawancara identitas serta lamanya paparan dalam sehari. Analisis data dengan menggunakan SPSS for Windows versi 17.0 dan tingkat kemaknaan yang digunakan sebesar 0,05. Dapat diketahui bahwa dari 110 responden yang bekerja di salon Kecamatan Tanah Abang terdapat 63 responden (57.3%) berjenis kelamin wanita dan 47 reslponden (42.7%) berjenis kelamin laki-laki. Dari 110 responden juga diketahui kategori usia > 30 tahun sebanyak 65 responden (59.1%) dan kategori usia < 30 tahun sebanyak 45 responden (40.9%). Selain itu, dari 110 responden juga diketahui bahwa sebanyak 76 responden (69.1%) terpapar bahan kimia > 8 jam dan 34 responden (30.9%) terpapar bahan kimia < 8 jam. Dan juga diketahui bahwa dari 23 responden (20.9%) memiliki dermatitis kontak dan sebanyak 87 (79.1%) tidak memiliki dermatitis kontak. Penelitian ini menunjukan tid `ak terdapat hubungan yang bermakna antara lamanya pemaparan terhadap dermatitis kontak pada penata rambut.
A A hairdresser in his work often contacts directly with various types of allergic materials or allergens so as to have a high level of contact dermatitis incidence. Continuous contact with water, shampoo, and other chemicals may be the leading cause of irritant contact dermatitis in hairdressers. The purpose of the study is to know the long-term relationship between salon materials and contact dermatitis. This research is an analytical study with observational study and conducted with observation when it is (Cross-sectional) or cross sectional study with the subject of research is hairdresser employee in Tanah Abang subdistrict. Data collection is done by interview based on the mathias criteria and is based on the doctor's diagnosis, and interview the identities and interview the duration of exposure in a day. Data analysis using SPSS for Windows version 17.0 and the level of significance used is 0.05. It can be seen from 110 respondents working in Tanah Abang subdistrict, there are 63 respondents (57.3%) of women and 47 respondents (42.7%) of male sex. From 110 respondents also known age categories > 30 years old as many as 65 respondents (59.1%) and age category <30 years as many as 45 respondents (40.9%). In addition, out of 110 respondents also found that 76 respondents(69.1%) were exposed to chemicals> 8 hours and 34 respondents (30.9%) exposed to chemicals <8 hours. It is also known that from 23 respondents (20.9%) have contact dermatitis and as many as 87 (79.1%) have no contact dermatitis. This study shows that there is a significant relationship between exposure to contact dermatitis in hairdressers.