Optimasi produksi pada lapangan RH dengan menggunakan simulasi reservoir
M Memprediksi kinerja reservoir di masa yang akan datang sangatlah penting untuk optimasi produksi dengan menggunakan skenario pengembangan lapangan. Simulasi reservoir adalah salah satu metode untuk memprediksi kinerja reservoir di masa yang akan datang agar produksi yang optimal dapat tercapai dalam pengembangan lapangan. Pada tugas akhir ini, lapangan yang akan disimulasikan adalah lapangan RH yang terletak di daerah Sumatera Selatan. Pengembangan lapangan RH ini dilakukan dengan tujuan minyak dapat diproduksi secara optimal dengan cara memilih skenario yang cocok untuk pengembangan lapangan tersebut. Dalam studi simulasi reservoir ini, Lapangan RH dimodelkan dengan menggunakan simulator dengan ukuran 59 grid ke arah I, 59 grid ke arah J dan 60 grid ke arah K dengan jumlah grid yang ada sebanyak 212341. Hasil inisialisasi volume minyak awal (OOIP) di lapangan tersebut adalah 6.63 MMSTB.Langkah selanjutnya adalah dilakukannya history matching sehingga profil produksi antara model dengan lapangan cocok. Peramalan perilaku produksi reservoir dilakukan dengan membuat beberapa scenario produksi.Skenario dilakukan untuk meramalkan kinerja reservoir selama 20 tahun mulai Januari 2015 sampai Desember 2035.Pada scenario pertama dilaksanakan peramalan produksi tanpa ada tambahan perbaikan atau penambahan sumur pada reservoir (Base Case). Skenario kedua adalah pembukaan kembali sumurRH-2 dan RH-3 pada tanggal 01 Januari 2015.Skenario ketiga adalah penambahan satu sumur produksi yaitu sumur RH-4 pada tanggal 01 Januari 2015.Selanjutnya dilakukan skenario keempat yaitu penambahan satu sumur produksi yaitu sumur RH-5 pada tanggal 01 Januari 2015.Skenario kelima adalah penambahan satu sumur produksi yaitu sumur RH-6 pada tanggal 01 Januari 2015. Berdasarkan skenario yang dilakukan diperoleh hasil peramalan yaitu pada Skenario pertama menghasilkan kumulatif produksi minyak sebesar 0.37 MMSTB serta RF sebesar 5.59%.Skenario kedua menghasilkan kumulatif produksi minyak sebesar 0.47 MMSTB serta RF sebesar 7.07%. Skenario ketiga menghasilkan kumulatif produksi minyak sebesar 0.48 MMSTB serta RF sebesar 7.29%.Skenario kermpat menghasilkan kumulatif produksi minyak sebesar 0.53 MMSTB serta RF sebesar 8.05%. Skenario kelima menghasilkan kumulatif produksi minyak sebesar 0.42 MMSTB serta RF sebesar 6.40%. Dari proses simulasi ini dilihat dari nilai kumulatif produksi minyaknya skenario yang paling baik adalah skenario 4 yang mempunyai kumulatif produksi minyak sebesar 0.53 MMSTB dan RF sebesar 8.05% tetapi jika kita bandingkan dengan skenario 2 dengan kumulatif produksi minyak sebesar 0.47 MMSTB dan RF sebesar 7.07% ,perbedaannya tidak terlalu signifikan. Oleh karena itu, skenario yang saya pilih untuk optimasi produksi pada lapangan RH adalah skenario 2 yaitu dengan membuka kembali 2 sumur yang telah ada.
P Predicting the performance of reservoir in the future is very important for production optimization using field development scenarios. Reservoir simulation is one of the methods to determine reservoir production in the future so that the optimal production can be achieved the development of the field In this final assignment, a field that will be simulated is the filed RH located in South Sumatra. Field RH development is carried out with the aim of oil can be produced optimally by selecting a suitable scenario for the development of the field. In this reservoir simulation studies, RH Field modeled using simulator with the size of the grid is 59 grids to direction I, 59 grids to direction J, 60 grids to direction K, total grid is 212341. The results of the initial oil volume initialization (OOIP) in the field is 6.63 MMSTB. The next step is doing history matching in purpose to match the field production history to model profile production. Forecasting the behavior of the reservoir production is done by making several production scenarios. Scenario performed to predict reservoir performance for 20 years from January 2015 to December 2035. In the first scenario, production forecasting implemented without any additional repairs or additions wells in the reservoir (Base Case). The second scenario is reopening wells RH-2 and RH-3 on 01 January 2015. The third scenario is the addition of the production wells are wells RH- 4 on January 01, 2015. Furthermore, the fourth scenario is the addition of theproduction wells are wells RH- 5 on 01 January 2015. the fifth scenario is the addition of the production wells are wells RH-6 on January 1, 2015. Based on the scenario forecasting done shows that the first scenario resulted in cumulative oil production of 0.37 MMSTB and RF of 5.59%. The second scenario resulted in cumulative oil production of 0.47 MMSTB and RF at 7.07%. The third scenario resulted in cumulative oil production of 0.48 MMSTB and RF at 7.29% fourth. Skenario generate cumulative oil production of 0.53 MMSTB and RF at 8.05%. The fifth scenario resulted in cumulative oil production of 0.42 MMSTB and RF at 6.40%. From the simulation process is seen from the cumulative oil production is best scenario 4 scenarios that have cumulative oil production of 0:53 MMSTB and RF at 8:05% but if we compare the two scenarios with cumulative oil production of 0.47 MMSTB and RF at 7.07% , difference not very significant. Therefore, the scenario that I select for optimization of production at RH field is scenario 2 is to reopen the two existing wells.