Korelasi usia dan status gizi dengan derajat keparahan penyakit pasien benign prostat hyperplasia
P Pravelensi pasien BPH di Indonesia pada usia mulai dari 50 sampai yang terbesar terjadi pada usia 79 tahun yaitu sebesar 56%. Terdapat beberapa teori yang menyebutkan bahwa obesitas dapat mempengaruhi derajat keparahan penyakit BPH. Indeiks massa tubuh adalah indikator yang digunakan untuk menunjukkan status gizi pada orang dewasa, yaitu dengan mengukur berat badan dan tinggi badan. Kedua hal ini merupakan dua aspek yang diperlukan guna melakukan tatalaksana lebih awal.METODEPenelitian ini menggunakan studi analitik observational dengan desain cross sectional yang terdiri dari 43 pasien terdiagnosis BPH di Poli Bedah RSUD Kabupaten Pandeglang selama bulan September sampai dengan November 2023. Data yang dikumpulkan menggunakan data primer dengan wawancara berupa kuesioner IPSS untuk mengukur tingkat keparahan penyakit pada pasien BPH, serta pengukuran BB dan TB untuk menilai IMT yang selanjutnya akan dikaitkan dengan derajat keparahan penyakit menggunakan analisis data dengan uji statistic Correlation Spearman dan diolah menggunakan SPSS.HASILHasil dari analisis data bivariat uji Correlation spearman menyatakan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan antara Usia dengan IPSS dengan nilai r= 0,047. Dan terdapat hubungan yang signifikan antara IMT dengan IPSS dengan nilai r=0,437KESIMPULANPenelitian ini tidak menunjukan adanya hubungan yang bermakna antara Usia dengan derajat keparahan penyakit pada pasien Benign Prostat Hyperplasia. Namun terdapat hubungan yang bermakna antara IMT dengan derajat keparahan penyakit pasien BPH
A As men get older, there are more and more common health problems that can be found in men, namely BPH. The prevalence of BPH patients in Indonesia at ages ranging from 50 to the largest occurs at the age of 79, namely 56%. There are several theories that say that obesity can affect the severity of BPH. The body mass index is an indicator used to show nutritional status in adults, namely by measuring body weight and height. These two things are two aspects that are needed to carry out early treatment.METHODThis research used an observational analytical study with a cross sectional design consisting of 43 patients diagnosed with BPH at the Pandeglang Regency Regional Hospital Surgical Polytechnic from September to November 2023. The data collected used primary data with interviews in the form of an IPSS questionnaire to measure the severity of the disease in BPH patients. , as well as measuring BB and TB to assess BMI which will then be linked to the severity of the disease using data analysis with the Correlation spearman statistical test and processed by an application on a computer, namely SPSS.RESULTSThe results of bivariate data analysis using the Spearman Correlation test stated that there was no significant relationship between age and IPSS with a value of r= 0.047. And there is a significant relationship between nutritional and IPSS with a value of r=0.437CONCLUSIONThis study did not show a significant relationship between age and disease severity in Benign Prostate Hyperplasia patients. However, there is a significant relationship between BMI and the severity of disease in BPH patients