Hubungan antara durasi tidur kurang dan kadar gula darah pada usia 30-50 tahun
T Tidur dan metabolisme glukosa telah lama dikenal memiliki keterkaitan yangkompleks. Bukti pemeriksaan laboratorium dan epidemiologi menunjukkan tiduryang kurang bertanggung jawab atas epidemiologi obesitas dan diabetes. Secaraepidemiologi, diperkirakan bahwa pada tahun 2030 prevalensi Diabetes Melitus(DM) di Indonesia mencapai 21,3 juta orang dan salah satu faktor risiko yangmempengaruhi kadar gula darah adalah durasi tidur. Oleh karena itu perlu untukditeliti hubungan antara durasi tidur dan kadar gula darah. Jenis penelitian yang digunakan adalah observasional dengan desain penelitiancross-sectional analitik. Jumlah sampel yang diteliti adalah sebanyak 140responden yang berusia 30 – 50 tahun di RW 2 Kelurahan Grogol, Jakarta Baratpada bulan November 2014 sampai Januari 2015. Pemilihan responden secaraconsecutive sampling dan pengumpulan data dilakukan dengan cara menjawabpertanyaan dari kuesioner STQ (Sleep Timing Questionnaire) dan pengukurankadar gula darah puasa menggunakan alat glukosa digital merk accu chek. Penelitian ini memperoleh hasil, responden yang memiliki durasi tidur yangkurang (< 7 jam) didapatkan kadar gula darah puasa yang tinggi (> 126 mg/dl)dengan nilai p sebesar 0,000. Durasi tidur yang kurang akan meningkatkan kadar gula darah.
S Sleep and glucose metabolism have long been known to have a complex correlation. Laboratory examination and epidemiological evidence indicates that short sleep is responsible for the epidemiology of obesity and diabetes. In epidemiology, it is estimated that in 2030 the prevalence of diabetes mellitus (DM) in Indonesia reached 21.3 million people and one of the risk factors that affect blood sugar levels is the duration of sleep. Therefore it is necessary to study the correlation between sleep duration and blood glucose levels. This type of research is an observational, with study design is cross-sectional analytic. The number of samples is 140 respondents aged 30-50 years in RW 2Village Grogol, West Jakarta in November 2014 until January 2015. Selection of respondents in consecutive sampling and data collection is done by answering questions from the questionnaire STQ (Sleep Timing Questionnaire ) andmeasurements of fasting blood glucose levels using a digital brand accu chek. The result is respondents who had short sleep duration (<7 hours) have fasting blood glucose levels are high (> 126 mg / dl) with a p-value of 0.000. Short sleep duration will increase blood glucose levels