L Latar belakang: Asam urat adalah antioksidan yang paling dominan di dalam saliva. Pada saat terjadinya karies, kadar asam urat di dalam saliva menurun. Tujuan: Untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan kadar asam urat di dalam saliva subjek bebas karies, subjek dengan karies pulpa tertutup, dan subjek dengan karies pulpa terbuka. Metode: Pada proses pengukuran kadar asam urat, protein di dalam saliva diendapkan dengan cara mencampur 1 mL saliva dengan filtrat Folin Wu (natrium tungstat 10% dan larutan asam sulfat (H₂SO₄) 3 N), kemudian sentrifugasi 3000 rpm selama 10 menit. Pada 1 mL supernatan ditambahkan larutan urea-sianida 2 mL Setelah diaduk, ditambahkan lagi 0,8 mL pereaksi asam urat, diaduk kembali dan dibiarkan pada suhu kamar selama 20 menit. Kemudian ditambahkan lagi akuades sebanyak 1,2 mL dan serapannya dibaca pada panjang gelombang 540 nm dan dibandingkan dengan kurva baku. Hasil: Nilai rata-rata dan simpang baku kadar asam urat pada subjek bebas karies, subjek dengan karies pulpa tertutup, dan subjek dengan karies pulpa terbuka masing-masing 0,604 ± 0,115 mg/dL; 0,448 ± 0,054 mg/dL; dan 0,394 ± 0,048 mg/dL. Selisih rata-rata antara setiap kelompok dibandingkan dengan nilai HSD sebesar 0,08719 menunjukkan adanya perbedaan yang bermakna (p < 0,05) antara kadar asam urat di dalam saliva individu bebas karies dengan penderita karies dengan pulpa tertutup dan penderita karies dengan pulpa terbuka, sedangkan antara kadar asam urat di dalam saliva penderita karies dengan pulpa tertutup dan penderita karies dengan pulpa terbuka tidak ada perbedaan bermakna (p > 0,05). Dengan ISD Tukey, tampak bahwa kadar asam urat pada subjek bebas karies febih tinggi dari subjek dengan karies pulpa tertutup, sedangkan kadar asam urat pada subjek dengan karies pulpa terbuka lebih rendah dari subjek dengan karies pulpa tertutup. Kesimpulan: Terdapat perbedaan kadar asam urat di dalam saliva subjek bebas karies, subjek dengan karies pulpa tertutup, dan subjek dengan karies pulpa terbuka.