L Latar Belakang: Odontologi forensik digunakan untuk memecahkan masalah pada kasus kejahatan atau hukum dan membantu dalam mengindentifikasi korban atau tersangka. Salah satu metode yang dapat digunakan yaitu pemeriksaan sidik bibir karena setiap individu memiliki pola dan alur sidik bibir yang tidak akan sama dengan individu lainnya. Dalam beberapa penelitian penentuan jenis kelamin biasanya menjadi langkah pertama untuk proses identifikasi dimana metode untuk estimasi usia dan perawakan tergantung pada penentuan jenis kelamin. Tujuan: Untuk mengetahui apakah terdapat perbedaan pola sidik bibir pada laki-laki dan perempuan. Metode: Penelitian observasional analitik dengan rancangan desain potong silang (cross sectional) dengan consecutive sampling. Dilakukan dengan pencetakan bibir menggunakan bahan polyvinyl siloxane kemudian dilakukan boxing dan pengecoran sehingga menjadi model studi. Sampel penelitian akan dibagi menjadi delapan kompartemen dan pola yang diambil adalah pola yang paling dominan. Hasil: Dengan uji Chi-square didapatkan hasil perbandingan pola sidik bibir pada laki-laki dan perempuan yaitu Pearson Chi-Square 0.470, Likelihood Ratio 0.472 dan Linear-by-Linear Association 0.313 hasil menunjukkan nilai p >0,05 yang menyatakan bahwa tidak terdapat perbedaan bermakna dalam pola sidik bibir berdasarkan jenis kelamin. Kesimpulan: Didapatkan bahwa analisis perbedaan pola sidik bibir setiap jenis kelamin pada subjek mahasiswa pre-clinic Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Trisakti memiliki hasil yaitu tidak terdapat perbedaan bermakna dalam pola sidik bibir berdasarkan jenis kelamin.