Pengaruh strategi bisnis, karakteristik perusahaan, industri terkait dan efisiensi investasi pada daya saing perusahaan tambang : tahun ke 1 dari rencana 2 tahun
B Buruknya indeks daya saing Indonesia berdasarkan Global Competitive Indeks, menunjukkan ketidaksiapan kita bersaing dengan negara lain. Munculnya era MEA di akhir 2015, menimbulkan kekuatiran tersendiri atas kondisi ini. Karena itu perlu adanya perubahan signifikan pada seluruh entitas terkait dengan tujuan perusahaan, dari pencetak laba menjadi entitas yang berdaya saing tinggi. Secara bersamaan dalam lima tahun terakhir Industri Pertambangan yang menjadi andalan Indonesia, mengalami keterpurukan. Beberapa perusahaan sudah mulai melakukan efisiensi besar-besaran sehingga ada kekuatiran bahwa industri ini akan diragukan keberlanjutannya, ditambah dengan adanya regulasi dalam negeri yang melarang ekspor bahan mentah, yang berimbas pada naiknya kos produksi sehingga harga komoditas tambang tidak lagi memiliki daya saing. Metode penelitian yang digunakan adalah dengan menggunakan metode kuantitatif dengan uji Partial Least Squares dan juga melakukan pengujian dengan menggunakan metode kualitatif untuk mendapatkan kedalaman paparan atas hash! uji kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa stretagei perusahaan, karakteristik perusahaan, efisiensi investasi berpengaruh pada daya saing perusahaan tambang. Sampel yang digunakan adalah perusahaan tambang yang listing di IDX dan MYX. Tujuan umum dari penelitian ini adalah mengembangkan model umum untuk entitas tambang yang berdaya saing tinggi. Hasil penelitian ini berhasil menemukan model daya saing pentagon, yang merupakan pengembangan model diamond. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa strategi differentiation product berpengaruh pada daya saing. Tata kelola yang balk juga mempengaruhi untuk entitas. Temuan lain menunjukkan bahwa strategi umum dan nilai tambah mempengaruhi sistem pengendalian internal, tetapi sistem pengendalian tidak mempengaryhi daya saing entitas. Lebih jauh, hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa kualitas output yang dihasilkan menjadi faktor penentu lain, yang dapat mempengaruhi daya saing.