DETAIL KOLEKSI

Women’s wear sustainable fashion bertema Pasuruan Regency fabrication silk within fashion untuk pasar Australia


Oleh : Janet Rine Teowarang

Info Katalog

Subyek : Fashion design

Penerbit : FSRD - Usakti

Kota Terbit : Jakarta

Tahun Terbit : 2023

Pembimbing 1 : Krishna Hutama

Pembimbing 2 : Cama Yuli Rianingrum

Kata Kunci : tenun ATBM, women’s wear sustainable fashion, peace silk, experimental fashion, Brisbane Fashion M

Status Posting : Published

Status : Lengkap


File Repositori
No. Nama File Hal. Link
1. 2023_TS_MDP_191212100015_Halaman-Judul.pdf 15
2. 2023_TS_MDP_191212100015_Surat-Pernyataan-Revisi-Terakhir.pdf 1
3. 2023_TS_MDP_191212100015_Surat-Hasil-Similaritas.pdf 1
4. 2023_TS_MDP_191212100015_Halaman-Pernyataan-Persetujuan-Publikasi-Tugas-Akhir-untuk-Kepentingan-Akademis.pdf 1
5. 2023_TS_MDP_191212100015_Lembar-Pengesahan.pdf 1
6. 2023_TS_MDP_191212100015_Pernyataan-Orisinalitas.pdf 1
7. 2023_TS_MDP_191212100015_Formulir-Persetujuan-Publikasi-Karya-Ilmiah.pdf 1
8. 2023_TS_MDP_191212100015_Bab-1.pdf 12
9. 2023_TS_MDP_191212100015_Bab-2.pdf 44
10. 2023_TS_MDP_191212100015_Bab-3.pdf 18
11. 2023_TS_MDP_191212100015_Bab-4.pdf 50
12. 2023_TS_MDP_191212100015_Bab-5.pdf 2
13. 2023_TS_MDP_191212100015_Daftar-Pustaka.pdf 7
14. 2023_TS_MDP_191212100015_Lampiran.pdf 3

B Berbagai permasalahan industri fashion global dan Indonesia dari pengelolaan limbah, isu perberdayaan, kesejahteraan pekerja fashion dan tekstil. Melihat permasalahan tersebut masih belum meratanya di industri fashion Indonesia untuk pengelolaan limbah, kemudian permintaan pasar yang masih cukup tinggi untuk kebutuhan fast fashion dan penggunaan pewarna sintetis. Keberadaan ulat sutra eri (Samia Cynthia Ricini) dianggap bermanfaat bagi manusia yakni cangkang kepompong ulat ini dapat dipintal menjadi benang sebagai bahan baku pembuatan kain sutra yang bernilai ekonomi tinggi. Hal ini juga menarik minat komunitas para petani ulat sutra di Provinsi Jawa Timur untuk membudidayakan ulat sutra eri yang kemudian kondisi ini menjadi urgensi penelitian setelah UMKM KaIND di Desa Purwosari, Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur memberdayakan budidaya ulat sutra eri untuk inovasi perpaduan serat pertama yaitu sutra eri dan TENCEL™ di Indonesia, walaupun belum banyak masyarakat di Indonesia dan pasar global mengetahui kualitas perpaduan kedua serat ini. Pemanfaatan tenun ATBM (Alat Tenun Bukan Mesin) sutra fabrikasi ini menggunakan motif batik dan pewarnaan alam pada desain produk women’s wear sustainable fashion bertujuan mengangkat nilai – nilai budaya lokal Kabupaten Pasuruan melalui tenun ATBM merupakan salah satu pelestarian wastra Nusantara dengan teknologi, pembaruan yang dapat dikenalkan dan dipasarkan secara nasional serta global. Sebagaimana dengan Indonesia, Australia juga memiliki tradisi seni, agama, budaya yang kuat dari nenek moyang Aborigin Australia dilestarikan dan dihormati hingga kini. Maka, penelitian ini menjadi esensial memfokuskan negara Australia yang sebelumnya telah ada kontribusi pendanaan dari Pemerintah Australia untuk program skema dana hibah alumni Australia dengan penerima manfaat artisan batik dan tenun Kabupaten Pasuruan di tahun 2019 dan 2021. Koleksi women’s wear sustainable fashion didesain oleh brand fashion Allegra Jane berkolaborasi dengan fashion desainer Australia, Carla van Lunn untuk dipamerkan di Brisbane Fashion Month, Australia mengenalkan tenun ATBM sutra fabrikasi Kabupaten Pasuruan untuk pasar Australia. Penelitian ini adalah experimental-based research yaitu dengan experimental design approach dan experimental fashion. Pelaksanaan penelitian ini bertujuan memanfaatkan tenun ATBM sutra fabrikasi Kabupaten Pasuruan yang diolah menjadi produk women’s wear sustainable fashion sesuai dengan tema ‘Pasuruan Regency Fabrication Silk Within Fashion’.

T There are various problems in the global and Indonesian fashion industry, from waste management to issues of empowerment and welfare of fashion and textile workers. Seeing the problems of the fashion industry in Indonesia, waste management still needs to be balanced; market demand is still relatively high for fast fashion needs and synthetic dyes. The existence of the eri silkworms (Samia Cynthia Ricini) is considered beneficial to humans because the cocoon shells of the caterpillars can be spun into thread as a raw material for making silk cloth with high economic value. This kind of business also attracted the interest of the community of silkworm farmers in East Java Province to cultivate eri silkworms, which later this condition became a research urgency after the MSME KaIND in Purwosari Village, Pasuruan Regency, East Java, empowered eri silkworm cultivation for the innovation of the first fiber blend of eri silk and TENCELâ„¢ in Indonesia. However, only a few people in Indonesia and the global market are aware of the quality of the blend of these two fibers. The use of fabrication silk handloom weaving cloth with batik motifs and natural dyes for the designs of women\\\'s wear sustainable fashion products aimed to elevate the local cultural values of Pasuruan Regency through handloom weaving cloth. This measure is one of the preservations of Indonesian traditional textiles with technology, as this innovation was introduced, marketed nationally and globally. Identical to Indonesia, Australia also has strong artistic, religious, and cultural traditions from Australian Aboriginal ancestors, preserved and respected until now. Thus, this research essentially focuses on the Australian state, which previously contributed funding from the Australian Government for the Australian Alumni Grant Scheme program with beneficiaries of batik and handloom weaving artisans in Pasuruan Regency in 2019 and 2021. The women\\\'s wear sustainable fashion collection was designed by fashion brand Allegra Jane in collaboration with Australian fashion designer Carla van Lunn to be exhibited at Brisbane Fashion Month, Australia introducing the Pasuruan Regency handloom weaving fabrication silk for the Australian market. This study uses experimental-based research, namely the experimental design approach and the experimental fashion. Implementation of this research aims to utilize fabrication silk handloom weaving in Pasuruan Regency as the main material for women\\\'s wear sustainable fashion products according to the theme \\\'Pasuruan Regency Fabrication Silk Within Fashion.\\\'

Bagaimana Anda menilai Koleksi ini ?