DETAIL KOLEKSI

Penjadwalan produksi menggunakan metode algoritma wilkerson-irwin dan algoritma genetika untuk meminimasi mean tardiness komponen siku tower di PT. Armindo Catur Pratama


Oleh : Aprilia Azhari Dewi

Info Katalog

Penerbit : FTI - Usakti

Kota Terbit : Jakarta

Tahun Terbit : 2016

Pembimbing 1 : Docki Saraswati

Pembimbing 2 : Sumiharni Batubara

Subyek : Production scheduling;Production planning;Time management

Kata Kunci : scheduling, wilkerson-irwin algorithm, genetic algorithm

Status Posting : Published

Status : Tidak Lengkap


File Repositori
No. Nama File Hal. Link
1. 2016_TA_STI_06312004_Halaman-Judul.pdf
2. 2016_TA_STI_06312004_Lembar-Pengesahan.pdf
3. 2016_TA_STI_06312004_Bab-1_Pendahuluan.pdf
4. 2016_TA_STI_06312004_Bab-2_Tinjauan-Pustaka.pdf
5. 2016_TA_STI_06312004_Bab-3_Metodologi-Penelitian.pdf
6. 2016_TA_STI_06312004_Bab-4_Pengumpulan-Data.pdf
7. 2016_TA_STI_06312004_Bab-5_Pengolahan-Data.pdf
8. 2016_TA_STI_06312004_Bab-6_Analisa-Hasil.pdf
9. 2016_TA_STI_06312004_Bab-7_Kesimpulan-dan-Saran.pdf
10. 2016_TA_STI_06312004_Daftar-Pustaka.pdf
11. 2016_TA_STI_06312004_Lampiran.pdf

P Persaingan diantara perusahaan industri manufaktur semakin kompetitif. Kepuasan pelanggan terpenuhi apabila produk yang diterima sesuai dengan keinginan pelanggan dan selesai tepat pada waktunya. Oleh karena itu, penjadwalan memegang peranan penting dalam industri manufaktur agar proses produksi dapat berjalan dengan baik dan keterlambatan produksi dapat dihindari. PT. Armindo Catur Pratama adalah salah satu perusahaan manufaktur di Indonesia dengan sistem manufaktur Make to Order yang bergerak di bidang Fabrication and Construction of Tower. Produk tower yang diproduksi oleh PT. Armindo Catur Pratama terdiri dari dua jenis tower yaitu tower siku dan tower pipa. Komponen pembentuk utama dari tower tersebut adalah siku. Komponen siku diproses dengan menggunakan 6 mesin CNC paralel identik. Permasalahan yang sedang dihadapi adalah adanya keterlambatan pada proses produksi job siku. Penjadwalan job yang tidak terstruktur dengan baik mengakibatkan adanya keterlambatan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memberikan rancangan penjadwalan produksi komponen siku untuk meminimasi mean tardiness pada PT. Armindo Catur Pratama.Penelitian dilakukan pada bulan Oktober 2015 untuk 98 job. Saat ini, penjadwalan dengan menggunakan aturan perusahaan yaitu First Come First Served menghasilkan nilai mean tardiness sebesar 3093,93 menit. Dalam upaya meminimasi nilai mean tardiness, dibuat rancangan penjadwalan dengan Algoritma Wilkerson-Irwin yang menghasilkan nilai mean tardiness sebesar 927,8 menit. Hasil dari Algoritma Wilkerson-Irwin diperbaiki dengan menggunakan Algoritma Genetika yang menghasilkan nilai mean tardiness sebesar 910,22 menit. Disamping itu, hasil Algoritma Wilkerson-Irwin juga diperbaiki dengan Algoritma Genetika menurut Cheng, dkk (1995) khusus untuk mesin paralel identik. Terdapat 3 kasus yang dikemukakan. Hasil terbaik dari pendekatan ini yaitu kasus 1 menghasilkan nilai mean tardiness sebesar 883,84 menit. Pengurangan nilai mean tardiness dari kondisi awal dengan menggunakan Algoritma Wilkerson-Irwin sebesar 70,1%, Algoritma Wilkerson-Irwin – Algoritma Genetika sebesar 70,58% dan Algoritma Wilkerson-Irwin – Algoritma Genetika menurut Cheng, dkk sebesar 71,43%. Kemudian selisih nilai mean tardiness antara metode Algoritma Wilkerson-Irwin dengan Algoritma Wilkerson-Irwin – Algoritma Genetika adalah 1,91% dan selisih antara metode Algoritma Wilkerson-Irwin dengan Algoritma Wilkerson-Irwin – Algoritma Genetika menurut Cheng, dkk adalah 4,76%.

T The competition between industrial manufacturing company becomes more competitive. Customers satisfaction are fulfilled if the products they received fit the customers desire and finished on time. Therefore, scheduling hold an important role in the industry of manufacture so that the process of the production can proceed well and production tardiness can be avoided. PT. Armindo Catur Pratama is one of the manufacturing company in Indonesia with the manufacture system of Make to Order that runs in the field of Fabrication and Construction of Tower. PT. Armindo Catur Pratama produced 2 kind of towers which is right angle tower and pipe tower. The main component of these towers is right angle. Right angle components are processed using 6 identical parallel CNC machines. The issues that are being faced is tardiness in production process of right angle job. A job schedulling that are not well structured resulted in tardiness. The goal of this research is to give a production scheduling plan of right angle components to minimize mean tardiness in PT. Armindo Catur Pratama.This research was conducted in October 2015 for 98 jobs. At the moment, a scheduling using company rules which is First Come First Served produced mean tardiness value of 3093,93 minutes. In an attempt to minimize the value of mean tardiness, a scheduling plan is made using Wilkerson-Irwin Algorithm that produce mean tardiness value of 927,8 minutes. The result from Wilkerson-Irwin Algorithm is fixed using Genetic Algorithm that produce mean tardiness value of 910,22 minutes. Furthermore, the result from Wilkerson-Irwin Algorithm is also fixed using Genetic Algorithm by Cheng, et al. (1995) specifically for identical paralel machines. There are 3 cases mentioned. The best result from this approach which is case 1 produce mean tardiness value of 883,84 minutes. The reduction of mean tardiness value from the initial condition using Wilkerson-Irwin Algorithm is 70,1%, Wilkerson-Irwin Algorithm – Genetic Algorithm is 70,58% and Wilkerson-Irwin Algorithm – Genetic Algorithm by Cheng, et al. is 71,43%. Then, the difference of the value of mean tardiness between Wilkerson-Irwin Algorithm with Wilkerson-Irwin Algorithm – Genetic Algorithm is 1,91% and Wilkerson-Irwin Algorithm with Wilkerson-Irwin Algorithm – Genetic Algorithm by Cheng, et al. is 4,76

Bagaimana Anda menilai Koleksi ini ?