P Perpindahan kalor pada dunia industri pada saat ini, merupakan proses kunci karena semua mesin yang bekerja akan mengalami kenaikan temperatur cukup tinggi saat beroperasi terus menerus. Dalam industri baja canai panas, kenaikan temperatur ini juga akan mempengaruhi kinerja oli pelumas/lubrikasi dalam suatu mesin. Hal ini diatasi dengan menggunakan alat penukar panas untuk membuang panas dan menjaga temperatur tetap dalam rentang kerja operasi. Namun semakin lama alat penukar panas digunakan akan mengalami penurunan kinerja dan menyebabkan terjadinya pengotoran pada bagian dalam APK. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisa unjuk kerja alat penukar kalor jenis tabung dan cangkang (shell and tube) yang beroperasi sebagai pendingin lubrikasi pompa descaler. Untuk mengetahui faktor pengotoran dan efektivitas pada APK, analisa dilakukan dengan perhitungan parameter yang dibutuhkan menggunakan metode Logaritmic Mean Temperature Difference (LMTD) dan Number of Transfer Unit (NTU), Sebelum menganalisa, dilakukan pengukuran aktual alat penukar kalor untuk dimensi, jenis aliran dan tipe alat penukar kalor. Saat dilakukan penelitian didapatkan laju alir fluida panas oli Turalik 41 yang mengalir pada sisi cangkang sebesar 4 m3/h dan fluida dingin air yang mengalir dalam sisi tabung sebesar 6 m3/h. Sehingga didapatkan efektivitasnya secara aktual sebesar 18,49%. Secara perhitungan juga didapat bahwa Fouling Factor yang terjadi pada APK sebesar 0,0134 oC.m2/W. Hasil akhir penelitian ini akan digunakan dalam menentukan rekomendasi yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kinerja dan efektivitas alat penukar panas mesin pompa descaler