DETAIL KOLEKSI

Hubungan waktu tidur dan durasi tidur dengan gejala depresi pada pekerja perusahaan minyak


Oleh : Fauzan Hilman

Info Katalog

Nomor Panggil : S 770

Penerbit : FK - Usakti

Kota Terbit : Jakarta

Tahun Terbit : 2016

Pembimbing 1 : Andreas Andy Atmaja

Subyek : Depression;Sleep deprivation

Kata Kunci : Bedtime, sleep duration, depressive symptoms

Status Posting : Published

Status : Lengkap


File Repositori
No. Nama File Hal. Link
1. 2016_TA_SKD_03012102_Halaman-judul.pdf
2. 2016_TA_SKD_03012102_Pengesahan.pdf 1
3. 2016_TA_SKD_03012102_Bab-1_Pendahuluan.pdf
4. 2016_TA_SKD_03012102_Bab-2_Tinjauan-literatur.pdf
5. 2016_TA_SKD_03012102_Bab-3_Kerangka-konsep.pdf
6. 2016_TA_SKD_03012102_Bab-4_Metode.pdf
7. 2016_TA_SKD_03012102_Bab-5_Hasil.pdf
8. 2016_TA_SKD_03012102_Bab-6_Pembahasan.pdf
9. 2016_TA_SKD_03012102_Bab-7_Kesimpulan.pdf
10. 2016_TA_SKD_03012102_Daftar-pustaka.pdf
11. 2016_TA_SKD_03012102_Lampiran.pdf

L LATAR BELAKANG Depresi akan menjadi permasalahan global menurut WHO dan penderitanya mencakup segala usia. Seperti halnya pekerja yang menderita depresi seharusnya lebih diutamakan, mengingat tanggung jawab sebagai pekerja dan juga merupakan usia yang produktif seperti waktu tidur dan durasi tidur sebagai faktor yang meningkatkan gejala depresi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan waktu tidur dan durasi tidur dengan gejala depresi pada pekerja perusahaan minyak. METODE Penelitian ini menggunakan studi observasional analisis dengan desain potong lintang yang mengikutksertakan 100 responden. Data dikumpulkan dengan cara pengisian lembar penelitian (Beck Depression Inventory II/BDI-II) untuk gejala depresi oleh responden. Analisis data dengan menggunakan SPSS for Windows versi 21.0 dan tingkat kemaknaan yang digunakan besarnya 0,05. HASIL Analisis uji korelasi Spearman's rho menunjukkan durasi tidur pendek (<6 jam) dengan gejala depresi (p= ,000) dan waktu tidur larut (>24.00) dengan gejala depresi (p= ,001) mempunyai hubungan yang bermakna. Waktu tidur dengan gejala depresi (Correlation Coefficient = ,314) mempunyai hubungan yang lebih lemah dibandingkan durasi tidur dengan gejala depresi (Correlation Coefficient = -,446). KESIMPULAN Penelitian ini menunjukkan bahwa durasi tidur mempunyai hubungan lebih erat dengan gejala depresi daripada waktu tidur.

B BACKGROUND Depression will be a global problem, according to WHO and the sufferer covers all ages. As well as workers who suffer from depression should be an advantage, given the responsibilities of workers and also the productive age such as bedtime and sleep duration as a factor that increases the depressive symptoms. This study aims to determine the relationship between bedtime and sleep duration with depressive symptoms in the oil company workers. METHOD This study uses an observational study with cross sectional design analysis that followed by 100 respondents. Data collected by the charging sheet studies (Beck Depression Inventory II / BDI-II) for depressive symptoms by the respondent. Data analysis using SPSS for Windows version 21.0 and the significance level used as 0.05. RESULTS Analysis Spearman's rho correlation test showed short sleep duration (<6 hours) with depressive symptoms (p =, 000) and late bedtime (> 24.00) with depressive symptoms (p =, 001) has a significant relationship. Bedtime with depressive symptoms (correlation coefficient =, 314) has a weaker correlation than sleep duration with depressive symptoms (correlation coefficient = -, 446). CONCLUSION This study shows that sleep duration has a closer relationship with depressive symptoms than bedtime.

Bagaimana Anda menilai Koleksi ini ?