DETAIL KOLEKSI

Usulan perencanaan perawatan (preventive maintenance) dan jadwal pembelian suku cadang dengan pendekatan Reliability Centered Maintenance II dan Realiability Centered Spares untuk mesin produksi produk cross member (TH 039) pada PT. Yudhistira Komponen


Oleh : Egi Aulia Rizki

Info Katalog

Penerbit : FTI - Usakti

Kota Terbit : Jakarta

Tahun Terbit : 2009

Pembimbing 1 : Amal Winotohadi

Pembimbing 2 : Rina Fitriana

Subyek : Machinery in industry - Maintenance and repair;Maintainability (Engineering);Reliability (Engineering)

Kata Kunci : PT.Yudhistira Komponen, machines, measurements, failure analysis, fuzzy control, production control,

Status Posting : Published

Status : Lengkap


File Repositori
No. Nama File Hal. Link
1. 2009_TA_TI_06303185_Halaman-Judul.pdf 38
2. 2009_TA_TI_06303185_Bab-1.pdf 5
3. 2009_TA_TI_06303185_Bab-2.pdf
4. 2009_TA_TI_06303185_Bab-3.pdf
5. 2009_TA_TI_06303185_Bab-4.pdf
6. 2009_TA_TI_06303185_Bab-5.pdf
7. 2009_TA_TI_06303185_Bab-6.pdf
8. 2009_TA_TI_06303185_Daftar-Pustaka.pdf 2
9. 2009_TA_TI_06303185_Lampiran.pdf

P Pennasalahan yang dihadapi oleh PT.Yudhistira Komponen adalah kesulitan dalam pengaturan sistem perawatan mesin - mesin produksi yang dimilikinya. Hal ini diakibatkan, karena mesin - mesin produksi yang dimiliki oleh PT.Yudhistira Komponen tergolong tua, terlihat dari tahun pembuatan mesin yang rata - rata diproduksi pada tahun 70'an, selain itu suku cadang mesin telah sulit didapatkan, sehingga keberadaan persediaan komponen suku cadang mesin tidak terkontrol dengan baik. Hal ini berdampak Jangsung terhadap turunnya kualitas pada produk Cross Member (111039) yang mengalami banyak repair.Tujuan penelitian diantaranya melakukan pengukuran nilai efektifitas mesin, Merekomendasikan sistem perawatan mesin dan menentukan interval penggantian pencegahan dan pemeriksaan yang optimal dengan pendekatan RCM II, menghitung biaya total penggantian komponen kritis pada saat penggantian pencegahan (preventive maintenance), dan merekomendasikan sistem persediaan suku cadang mesin dengan pendekatan RCS dan memberikan usulan jadwal pembelian suku cadang mesin. Langkah yang pertama adalah Mengukur nilai efektifitas mesin MPH 350 dan MPM 400, kemudian menentukan komponen kritis dari setiap mesin dengan menggunakan diagram pareto, melakukan kebijakan RCM IIdengan membuat Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) dan Root Cause Failure Analysis (RCFA), lalu membuat RCM Decision Worksheet. Setelah itu mengitung waktu antar kerusakan dan waktu perbaikan, menentukan distribusi waktu kerusakan dan perbaikan, menguji distribusi yang telah terpilih, mencari nilai MTIF dan MTflt dengan metode Maximum Likelihood Estimator (MLE), menghitung interval waktu penggantian, waktu pemeriksaan dan tingkat ketersediaan, menghitung reliabilitas kondisi sebelum dan sesudah penggantian pencegahan., kemudian menghitung penurunan biaya antara biaya penggantian saat kerusakan dan sebelum kerusakan terjadi. Setelah itu melakukan kebijakan RCS yang diawali dengan pembuatan RCS Information Worksheet serta RCS Decision Worksheet .Setelah dilakukan perhitungan maka diperoleh bahwa tingkat keefektifan mesin - mesin dan peralatan produksi pada PT.Yudhistira Komponen dalam kondisi yang tidak baik: dimana rata -rata nilai persentase OEE adalah 58,25 % .kemudian diketahui bahwa terdapat 9 buah komponen kritis. Untuk pembuatan FMEA diketahui bahwa mesin MPM 400 ton memperoleh nilai RPN tertinggi, yaitu sebesar 1253. Untuk kebijakan RCM didapatkan basil bahwa untuk: komponen Push button pada MPH 350 ton, V-belt A73, Neple angin, Push button pada MPM 400 ton masuk dalam kategori scheduled discard task sedangkan komponen Purolator oil filter insert pada MPM 400 ton, Gear pada motor adjuster slide, Fiber kopeling kompresor, Purolator oil filter insert pada MPH 350 ton, dan Karet kopling (ROTEX 75) masuk dalam kategori scheduled restoration task.Tingkat availability rata -rata setiap komponen adalah 0.999697, untuk interval waktu penggantian terbesar adalah komponen Fiber kopeling kompresor sebesar 1736 jam, peningkatan nilai reliabilitas rata - rata adalah 53.,32 %. Sedangkan persentase penurunan biaya rata rata adalah 56.14 %. dimana penurunan biaya perbaikan terbesar terdapat pada MPM 400 ton yaitu : Rp.161.647. Kebijakan RCS menyimpulkan untuk komponen Fiber kopeling kompresor, V-belt A73, Gear pada motor adjuster slide, Push button (HANYONG)pada MPM 400 ton, Karet kopling (ROTEX 75), dan Purolator oilfilter insert pada MPH 350 ton diputuskan untuk melakukan pemesanan suku cadang kepada supplier sebelum komponen tersebut rusak. Dan untuk komponen Neple angin, Push button (HANYONG)pada MPM 400 ton, Purolator oil filter insert pada MPM 400 ton, dan Push button (HANYONG) pada MPH 350 ton diputuskan untuk menyimpan suku cadang di dalam gudang suku cadang.

P PT. Yudhistira Komponen is one of the company wich Pressing as the main Service within the company. A difficulty is controlling machine maintenance system is the major issue wich PT. Yudhistira Komponen faced. The reason for this matter is most of the machine within PT. Yudhistira are aged already, it is shown in machine's year of made wich average was made in 70's, morover machine spare part became rare to find, therfore spare parts inventory or reserved is not properly controlled. This situation became direct impact decreasing quality for Cross Member (TH039) as a product, which is this product must be repairing process.The purpose of research are machine effectiveness value measurement, advice machine maintenance system management and determine interval preventive changing and optimal checking by using (RCM) II approach, calculating critical component's substitution cost while preventive maintenance, and advising machine spare parts inventory system policy by using RCS II approach and providing machine spare parts buying schedule. The first stage is measuring MPH 350 and MPH 400 machine effectiveness value, then deciding critical component by using pareto diagram, undergo RCM II policy with FMEA and RCFA, RCM desicion worksheet. Afterward calculating time between damage and reparation time and determine time damage and reparation time distribution by using LSCF method, verifying selected distribution, calculating MITF and MifR value by using Maximum Likehood Method Estimator (MLE), calculating substitution time interva checking time and inventory level, calculating previous reliability and preventive maintenance recommendation. Afterward calculating reduction between substitution cost while damage and before damage is occured. Then undergo RCS policy started with making RCS information worksheet and RCS Desicion worksheet.From the calculating obtained machine effectiveness level and production equipment within PT. Yudhistira Komponen are in unwell condition where the averageOEE = 58,25 %. Then there is 9 critical component was founded. Know that MPM 400afford the highest RPN score, 1253. For RCM ll policy conclude, where push buttoncomponent on MPH 350 ton V-belt A73, wind neple, push button on MPM 400 ton are classified in schedule discard category, and for the other component such as Pulator oil filter insert on MPM 400 ton, gear on adjuster slide motor, fiber coupling compressor, Purolator oil filter insert on MPH 350 ton, and coupling rubber are classified in schedule restoration task.Availability level each component is 0.999697, for the highest replacement time interval is fiber coupling compressor with the value is 1736 hours, reliability improvement average is 53.32%. And for the cost reduction percentage is 56.14% where the highest wind neple component on MPM 400 ton wich is: Rp.161.647, RCS policy conclude for fiber coupling compressor, v-belt A73, gear on adjuster slide, push button (HANYONG) on MPM 400 ton, coupling rubber (ROTEX 75), and oil filter on MPH 350 to order spare part in advance to the supplier before damage upon the component occur. And for wind neple component, push button (HANYONG) on MPH 350 ton determine to maintain spare part is spare part's storage.

Bagaimana Anda menilai Koleksi ini ?