Pengaruh sektor moneter terhadap stabilitas sistem keuangan di Indonesiaâ€
S Studi ini bertujuan untuk mengetahui apakah pengaruh sektor moneter terhadap stabilitas sistem keuangan di Indonesia. Variabel bebas yang digunakan meliputi foreign direct investment, investasi portofolio, kurs, inflasi, BI rate, non performing loan dan variabel interaksi Stabilitas Sistem Keuangan (SSK) yang diukur dengan standar deviasi dari rasio kredit bank umum terhadap PDB dengan rolling per 5 tahun. Metode yang digunakan dalam skripsi ini adalah metode error corrections model (ECM).Dengan menggunakan uji akar akar unit, uji derajat integrasi, uji kointegrasi, persamaan jangka panjang dan jangka pendek. Data yang digunakan pada penelitian adalah data kuartalan dalam bentuk miliar (Total Kredit, Foreign Direct Investment, Investasi Portofolio dan Produk Domestik Bruto). Dan dalam bentuk persentase untuk data ( Non Performing Loan, Kurs, Inflasi dan BI rate).Hasil penelitian menunjukkan instrumen foreign direct investment, kurs inflasi dan non performing loan, berpengaruh terhadap stabilitas sistem keuangan di Indonesia. Kemudian secara serentak keempat variabel bebas berpengaruh signifikan terhadap stabilitas sistem keuangan di Indonesia dalam jangka panjang. BI rate dan secara parsial variabel investasi portofolio tidak berpengaruh signifikan terhadap stabilitas sistem keuangan di Indonesia. Implikasi kebijakan dari hasil tersebut adalah setiap investasi yang masuk di Indonesia harus ditandatangani dengan sebaik-baiknya dan aliran modal yang masuk harus tepat sasaran dan langsung disalurkan kepada proyek-proyek yang akan dibangun atau industri yang dituju, supaya tidak terjadi kelebihan likuiditas dalam perbankan dan bagi pemerintah melalui Bank Indonesia selaku pihak yang mengeluarkan kebijakan moneter dan fiskal dengan instrumen-instrumennya harus dimaksimalkan agar dapat tetap memberikan stimulus pada perekonomian, dan harus lebih efektif dan tepat dalam menentukan kebijakannya.The results showed an instrument of foreign direct investment, exchange rates inflation and net performing loans, affect the stability of the financial system in Indonesia. Then four independent variables simultaneously significant effect on the stability of the financial system in Indonesia in the long term. Bi rate and partially variable rate investment portfolio did not significantly affect the stability of the financial system in Indonesia. The policy implication of these results is that every incoming investment in Indonesia should be signed with the best and capital inflows should be well targeted and channeled directly to projects that will be built or industrial destination, so that no excess liquidity in the banking system and the government through Bank Indonesia as the party issuing monetary and fiscal policies with the instruments must be maximized in order to keep stimulating the economy, and must be more effective and appropriate in determining its policy.
T This study aims to determine whether the effect of monetary sector on the stability of the financial system in Indonesia. independent variables used include foreign direct investment, portfolio investment, non-performing loans net, foreign exchange, the rate of bi, inflation, and variable interactions Financial System Stability (SSK), which is measured by the standard deviation of the ratio of commercial banks to GDP by rolling per 5 years, the methods used in this thesis is the method of error correction model (ECM).By using the root unit root test, test the degree of integration, cointegration test, the equation long term and short term. Data used in the study was in the form of quarterly data billion (Total Credit, Foreign Direct Investmen, Investment Portfolio and the Gross Domestic Product). And in terms of percentage to the data (Net-performing loans, Exchange Rate, Inflation and BI Rate).