Hubungan tingkat aktivitas fisik dengan acute mountain sickness pada pendaki gunung
L atar BelakangAcute Mountain Sickness (AMS) merupakan kelainan yang sering dialami oleh pendaki pemula di ketinggian lebih dari 2.500m. Menurut jurnal yang dikeluarkan oleh Military Medical Research pada tahun 2019, Murdoch mengemukakan bahwa prevalensi Acute Mountain Sickness (AMS) sebesar 88,6%. Di Indonesia, masih sangat sedikit studi dan penelitian yang membahas AMS di kalangan pendaki gunung, Tingkat aktivitas fisik yang baik dapat mempermudah kita dalam melakukan suatu perjalanan pendakian gunung. Tujuan penelitian ini adalah menilai hubungan tingkat aktivitas fisik dengan Acute Mountain Sickness Pada Pendaki Gunung.MetodePenelitian dilakukan selama bulan Februari – Juni 2021 pada komunitas Mapala serta responden yang pernah mendaki gunung menggunakan desain studi Cross sectional. Tingkat aktivitas fisik diukur menggunakan kuesioner GPAQ dan Acute Mountain Sickness diukur menggunakan kuesioner LLS. Analisa data diolah dengan program SPSS menggunakan Uji Chi-Square. Dengan tingkat kemaknaan p<0,05.HasilResponden pada penelitian ini didominasi oleh kelompok usia dari 19 sampai 39 tahun. Lebih dari separuh 50% dari responden masuk dalam kategori responden yang memiliki tingkat aktivitas sedang diikuti dengan responden dengan aktifitas fisik berat yaitu sebesar 40,7%. Dari keseluruhan responden, 81,4% mengalami AMS ringan dengan tingkat aktivitas fisik sedang. Hasil uji Chi-Square menunjukan terdapat hubungan bermakna antara tingkat aktivitas fisik dengan Acute Mountain Sickness Pada Pendaki Gunung p=0,034KesimpulanTerdapat hubungan antara tingkat aktivitas fisik dengan Acute Mountain Sickness Pada Pendaki Gunung
B ackgroundAcute Mountain Sickness (AMS) is a disorder that is often experienced by novice climbers at an altitude of more than 2,500 m. According to a journal released by Military Medical Research in 2019, Murdoch stated that the prevalence of Acute Mountain Sickness (AMS) was 88.6%. In Indonesia, there are only a few studies and researches discussing AMS among mountain climbers. A good level of physical activity can make it easier for us to make a mountain climbing trip. The purpose of this study was to assess the relationship between physical activity levels and Acute Mountain Sickness in Mountain Climbers.MethodsThe research was conducted during February – June 2021 in the Mapala community and respondents who have been climbing a mountain using a study design cross-sectional. Physical activity level was measured using the questionnaire GPAQ , and the Acute Mountain Sickness was measured using the questionnaire LLS. Data analysis was processed by the SPSS program using the Test Chi-Square with a significance level of p<0.05.ResultsRespondents were dominated by the age group from 19 to 39 years old. More than half 50% of the respondents belonged the category of respondents with moderate activity levels, followed by respondents with heavy physical activity, which is 40.7%. Of the total of respondents, 81,4% was experienced mild AMS with moderate physical activity levels. The results of the Chi-Square test show that there is a significant relationship between the level of physical activity and Acute Mountain Sickness in Mountain Climbers p=0.034ConclusionThere is a relationship between physical activity level with Acute Mountain Sickness In Mountain climbers.