K ebisingan di tempat kerja merupakan masalah kesehatan kerja yang serius dibanyak negara, termasuk Indonesia. Berdasarkan American Tinnitus Association,pada tahun 2018, 10-20% populasi di dunia pernah mengalami gejala tinnitus.Tinnitus merupakan contoh indikasi gangguan yang kerap kali dirasakan pemakaiearphone diantaranya 38,9% positif tinnitus. Earphone merupakan salah satuperangkat tambahan yang bisa membuat bunyi dengan intensitas 80-115 dBlangsung ke dalam indra pendengaran. Terdapat adanya peningkatan sebanyak83.6% pengguna earphone di tahun 2019 selama pandemi COVID-19 dandilaporkan bahwa di dunia terdapat sekitar 60.000 content creator pada tahun 2019.Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui hubungan antara penggunaan earphonedengan angka kejadian tinnitus pada karyawan kantor.METODEPenelitian ini merupakan analitik observasional desain cross-sectionalmenggunakan kuesioner pola penggunaan earphone, kuesioner tinnitus, visualanalog scale dan tinnitus handicap inventory questionnaire. Penelitian dilakukanterhadap 92 karyawan kantor yang bekerja di BintaGO Jakarta dengan teknikconsecutive sampling. Analisis data menggunakan uji Chi-square dan diolahdengan program SPSS dengan tingkat kemaknaan yang digunakan 0,05.HASILPola penggunaan earphone berisiko 15 kali lebih berisiko untuk mengalami tinnitusdibandingkan dengan pola penggunaan earphone tidak berisiko. Hasil analisisantara pola penggunaan earphone dengan angka kejadian tinnitus pada karyawandidapatkan p = 0,000 yang menunjukkan bahwa terdapat hubungan bermakna (p <0,05).KESIMPULANPenelitian ini menunjukkan terdapat hubungan yang bermakna antara polapenggunaan earphone dan angka kejadian tinnitus pada karyawan kantor.