Perbedaan fracture toughness pada monolithic zirconia dan lithium disilicate endocrown yang diproduksi dengan teknik CAD/CAM
L atar Belakang :Endocrown merupakan restorasi indirek pasca perawatanendodontik yang terbuat dari bahan ceramic sebagai pengganti mahkota pasak inti.Endocrown disementasi pada dinding dalam kamar pulpa dan pad tepi kavitas untukmeningkatkan retensi makromekanis. Bahan yang dapat digunakan antara lainmonolithic zirconia dan lithium disilicate dan keduanya dapat diproduksi denganteknik CAD/CAM. Restorasi endocrown yang baik harus dapat menahan bebankunyah terutama pada gigi posterior. Tujuan: Untuk mengetahui perbedaanfracture toughness pada monolithic zirconia dan lithium disilicate endocrown yangdiproduksi dengan teknik CAD/CAM. Metode: Penelitian ini menggunakan 6sampel endocrown yang diproduksi dengan CAD/CAM dan dipasangkan ketypodont prototype berupa 3D printing model berbahan resin yang diproduksidengan printing machine. Sampel dibagi menjadi 2 kelompok; kelompok Amerupakan monolithic zirconia endocrown dan kelompok B merupakan lithiumdisilicate endocrown. Pengujian fracture toughness dilakukan denganmenggunakan Universal Testing Machine (UTM). Hasil: Fracture toughness padamonolithic zirconia sebesar 2.747 N dan lithium disilicate sebesar 769N. Uji t tidakberpasangan menunjukkan bahwa terdapat perbedaan signifikan pada tiapkelompok (p < 0,05). Kesimpulan: Monolithic zirconia endocrown memilikifracture toughness yang lebih tinggi dibandingkan dengan lithium disilicateendocrown, namun lithium disilicate lebih direkomendasikan sebagai bahanrestorasi endocrown karena lebih mendekati beban kunyah maksimal.
B ackground :Endocrown is an indirect restoration following the endodontictreatment made of ceramic material as a substitute for post core crown. Theendocrown is cemented to the inner wall of the pulp chamber and to the cavitymargins to increase the macromechanical retention. Material that are commonlyused are monolithic zirconia and lithium disilicate; both can be obtained by usingthe CAD/CAM technique. Good endocrown restoration must be able to handle thechewing workload especially on the posterior tooth. Objective: To determine thedifference in fracture toughness of monolithic zirconia and lithium disilicateCAD/CAM endocrown. Methods: This study used 6 endocrown CAD/CAMsamples, attached to typodont prototype in 3D resin printing model produced by theprinting machine. Samples were divided into 2 groups. Group A are monolithiczirconia endocrowns and group B are lithium disilicate endocrowns. The fracturetoughness was calculated using the Universal Testing Machine (UTM). Results:Fracture toughness if the monolithic zirconia endocrown were 2.747 N and lithiumdisilicate were 769 N. The unpaired t test showed that there is a significantdifference in each group (p < 0,05). Conclusion: Monolithic zirconia endocrownhas a higher fracture toughness compared to the lithium disilicate endocrown, butlithium disilicate is more recommended used on endocrown restoration because itsstrength is closer to maximum chewing load strength.