Analisis pertumbuhan ekonomi inklusif di Indonesia dan faktor-faktor yang memengaruhinya
P enelitian ini bertujuan untuk menghitung dan menganalisa pertumbuhan ekonomi inklusif provinsi-provinsi di Indonesia dan faktor-faktor yang dapat mempercepat terjadinya pertumbuhan inklusif. Dengan menggunakan data sekunder dari Badan Pusat Statistik (BPS) dan Bank Indonesia tahun 2014-2018. Penelitian ini menggunakan metode Poverty-Equivalent Growth Rate (PEGR) oleh Klasen (2010) dan estimasi persamaan regresi panel dengan Fixed Effect Model (FEM). Hasil penelitian menunjukkan bahwa pertumbuhan ekonomi di Indonesia belum sepenuhnya inklusif. Terbukti dengan hanya beberapa Provinsi saja yang sudah mencapai pertumbuhan Inklusif. Pada penelitian ini, faktor akses ke teknologi yang dilihat melalui persentase jumlah rumah tangga yang memiliki/menguasai laptop, serta faktor akses ke energi yang dilihat melalui persentase rumah tangga yang menggunakan gas LPG sebagai bahan bakar utama untuk memasak berpengaruh positif dalam mendukung terwujudnya percepatan pertumbuhan ekonomi inklusif di Indonesia.
T his research aims to calculate and analyze the economic growth of the provinces in Indonesia and the factors that can accelerate the occurrence of inclusive growth. By using secondary data from the central Statistic Agency (BPS) and Bank Indonesia in 2014-2018. The research uses the Poverty-Equivalent Growth Rate (PEGR) method by Klasen (2010) and estimation of panel regression equations. The results showed that economic growth in Indonesia has not been fully inclusive. Proven by only a few provinces that have achieved inclusive growth. In this research, the access factor to the technology that is seen through the percentage of the number of households who possess/mastered laptops, as well as the factors of access to energy seen through the percentage of households using LPG gas as the primary fuel for cooking positive effect in supporting the realization of the acceleration of the economic growth inclusive in Indonesia.