Perbandingan konsentrasi nitrogen dioksida (NO2) hidrokarbon (HC) dan kualitas udara di luar dan di dalam RSUPN dr. Cipto Mangunkusumo
R SUPN dr. Cipto Mangunkusumo yang terletak di JI. Diponegoro, merupakan rumah sakit terbesar yang berada di daerah ramai dan berbatasan langsung dengan jalan raya. Mengingat fungsinya sebagai tempat pengobatan dan penyembuhan, maka diperlukan suatu kondisi lingkungan yang baik. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbandingan kualitas udara di luar den di dalam RSCM dan untuk membandingkan kualitas udara yang ada dengan bakumutu udara yang berlaku. Gas Nitrogen Dioksida berwarna merah kecoklatan dan berbau tajam. Sebagian besar emisi No 2 yang dihasilkan manusia berasal dari pembakaran arang, minyak, gas alam dan bahan bakar kendaraan bermotor. Dalam proses pembakaran bahan bakar pada kendaraan bermotor, NO2 dihasillkan dalam pembakaran dengan suhu tinggi dan dihasilkan 100% dari gas buang. Organ tubuh yang paling peka terhadap pencemaran gas NO2 adalah mata dan paru-paru. Bila paru-paru terkontaminasi oleh gas NO. akan terjadi pembengkakan sehingga akan sulit bernafas dan dapat mengakibatkan kematian, sedangkan untuk mata akan menyebabkan iritasi, sehingga mengganggu proses penglihatan. Selain itu NO2 juga berperan dalam pembentukan oksidan fotokimia. Hidrokarbon merupakan pencemar yang terdiri atas elemen H dan C. Sumber HC terutama berasal dari transportasi, pembakaran arang & kayu, proses industri. Pada kendaraan bermotor, Hidrokarbon dihasilkan apabila molekul-molekul bahan bakar di dalam mesin tidak terbakar atau hanya sebagian terbakar. Jika pencemaran udara oleh HC disertai kehadiran NO2 maka dengan oksidan bebas yang ada di udara akan membentuk PAN, O3 yang akan bercampur membentuk kabut fotokimia. Bahaya HC bukan disebabkan oleh HC itu sendiri tapi dipengaruhi oleh reaksi fotokimia terutama bila terbentuk ikatan PAH yang bersifat karsinogenik. Sampling dilakukan selama 3 hari dan setiap harinya dilakukan 2 kali pengukuran yaitu pada jam 9.00-10.00 dan pada jam 14.00-15.00. Ditentukan sebanyak 4 titik sampling yang letaknya di luar RSCM sebanyak 2, dan di dalam sebanyak 2. Titik tersebut adalah pintu masuk, pintu keluar, ruang inap anak, dan ruang tunggu laboratorium patologi. Selama sampling juga dilakukan penghitungan jumlah kendaraan dan pengukuran faktor meteorologi. Metode analisa laboratorium untuk parameter NOT adalah menggunakan metode Saltzman, sedangkan untuk penentuan konsentrasi HC dilakukan dengan menggunakan metode Gas Chromatography (GC). Kromatografi adalah suatu teknik pemisahan beberapa senyawa yang sejenis seperti gas-gas hidrokarbon. Dari hasil penelitian didapatkan bahwa konsentrasi NO di udara turut dipengaruhi oleh jumlah kendaraan yang ditunjukkan oleh hubungan positif pada grafik korelasinya dengan nilai R2 sebesar 0.24 untuk kendaraan bensin dan 0.43 untu kendaraan solar. Perbandingan konsentrasi NOT di luar dan di dalam menunjukkan bahw konsentrasi di luar masih lebih tinggi dibandingkan di dalam, berarti polutan yang bersu ber dari luar tidak sepenuhnya masuk ke dalam dan mempengaruhi kualitas udara di dalam RSCM. Konsentrasi HC selama sampling mempunyai nilai yang hanya berkisar antara 0.5 sampai 1.2 pg/m3 karena yang diukur hanya HC aromatis saja. Perbandingan konsentrasi HC di luar dan di dalam tidak terlalu berbanding jauh, namun konsentrasi di dalam RSCM tidak pernah melampaui konsentrasi di luar. Untuk perbandingan hasil perhitungan (teori) yang menggunakan pendekatan Box Model dengan pengukuran lapangan, tampak hasil teoritis mempunyai grafik yang lebih tinggi daripada hasil pengukuran. Ini disebabkan karena dalam lapangan banyak dipengaruhi oleh faktor-faktor lain seperti faktor meteofologi, adanya halangan seperti pepohonan, bangunan atau sifat-sifat dari polutan tersebut. Konsentrasi NO2 jika dibandingkan dengan baku mutu rumah sakit telah jauh melampaui batas, sedangkan untuk HC masih berada di bawah baku mutu baik untuk udara ambien maupun bakumutu khusus rumah sakit.
R SUPN dr. Cipto Mangunkusumo which based on JI. Diponegoro is one of the biggest hospital that located in crowded area near the main road. As a medicinal treatment and healing place, hospital had to have good environment quality. The purpose of this research is to find out the comparison of air quality inside and outside RSCM and to compare the existing air quality with the ambient air quality standard. Nitrogen dioxide is a reddish brown toxic gas with strong odor. Most of NO2 emission is produced in the combustion of coal, oil, natural gas, and motor vehicle fuel. In the internal combustion of motor vehicle, NO2 are formed when combustion at high temperature and emitted 100% from exhaust gas. Part of the body that has high sensitivity to the NO2 is eyes and lung. When the lung are contaminated by NOT, it will cause irreversible lung damage and possible to cause death, No 2 in the atmosphere will reduce visibility. Other effect of No2 its importance in photochemical reactions. Hydrocarbon are organic compounds consisting mainly of carbon and hydrogen. Main source of HC is come from transportation, combustion of coal and wood, and industry. In motor vehicle, HC is produce when the fuel molecules in machine does not completely burned. If the HC pollution is followed by the presence of NOx , it will formed PAN, O3 which will mix together to formed photochemical smog. HC will be much harmful, if it influenced by photochemical reaction especially when it formed into carcinogenic PAH. This research is proceed for three days with 2 times measurement on each day at 9.00-10.00 and 14.00-15.00. There are 4 sampling point which are the car entrance, car exit, children’s treatment room, and Pathology laboratories. During the air quality measurement, also carried out the vehicle number calculations and meteorology measurement. The laboratories method for NO is Saltzman and for HC is Gas Chromatography. The result from this research are NO2 concentration also influenced by the number of vehicle that pass the street Diponegoro, which shown by positive relation in correlation graph with R2 0.24 for petrol, and 0.43 for diesel. The comparison concentration of NO outside and inside the hospital indicates that outside concentration is higher than inside, this mean the pollutant that came from the outside building not completely affect inside air quality. Concentration of HC during the sampling is around 0.5 until 1.2 pg/m because only aromatic hydrocarbon that has been analyzed. Comparison concentration between HC outside and inside has less difference, but it never pass through the outside condition. For the comparison between theory which use box mode/ approached, and direct measurement, showed that the theoretical result has a higher graph. This condition can be happen because in the real condition of sampling point, few factors such as meteorology condition, obstacle like trees, building and the characteristic of pollutants it self, that can affect the result from the measurement. NOT concentration compared with the ambient air quality standard has pass over the quality standard. On the other side, for HC still far enough below the ambient air quality standard, the same as to the hospital air quality standard.