Perencanaan konsep zero waste di lokasi pembuangan sampah sementara, Petamburan (studi kasus Kelurahan Petamburan, Jakarta Pusat)
P ermasalahan sampah di DKI Jakarta adalah lahan semakin padat oleh penduduk sementara sampah tetap harus dibuang, biaya pembuangan juga besar karena lokasi pembuangan akhir yang jauh dari sumber sampah dan hams menyewa lahan Bantar Gebang milik Pemda Bekasi. Dengan adanya keterbatasan lahan dan keterbatasan dana tersebut maka perlu dipikirkan upaya altematif pemecahan masalah persampahan di DKI Jakarta. Alternatif tersebut harus mengurangi jumlah sampah, salah satunya adalah dengan pengolahan dan memutus ketergantungan terhadap Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Bantar Gebang.Seiring Kebijaksanaan dan Strategi Nasional Bidang Persampahan dalam upaya menangani sampah sedekat mungkin dengan sumbernya, dikembangkan konsep zero waste untuk menangani sampah perkotaan yang melibatkan peranserta masyarakat dengan pendekatan aspek teknologi, lingkungan dan ekonomi secara terpadu di suatu kawasan dengan tujuan mereduksi sampah guna mengurangi beban pencemaran yang diakibatkannya terutama kebutuhan akan lahan pembuangan akhir.Dalam upaya mengimplementasi konsep zero waste dilaksanakan pilot project di Keluiahan Petamburan, Jakarta Pusat dengan teknologi yang digunakan meliputi conveyor, chopper, mesin pengayak kompos, blender kertas, pemipih kertas, pencuci plastik dan pengiling plastik keras.TPS Petamburan memiliki volume sampah sebesar 70,8 m'/hari, dan berat sampah 10.620 kg/hari dengan komposisi sampah bahan organik sebesar 62,6 Ono, kertas 8,3 %, plastik 15,9 %, kaca 0,8 %, karet 0,5 %, kayu 1,6 %, tekstil d,4 %, kaleng 0,9 %, styrofoam 0,5 % dan lain-lain 2,5 %. Penduduk yang dilayani oleh TPS adalah sebesar 28.720 jiwa atau 89% dari total penduduk Kelurahan Petamburan tahun 2001 sebesar 32.297 jiwa.Kunci keberhasilan penerapan konsep zero waste sangat dipengaruhi oleh faktor sosial-ekonomi, dalam hal ini berkaitan dengan pemberdayaan masyarakat sekitar Kelurahan Petamburan. Salah satu langkah strategic dalam pemberdayaan masyarakat digunakan pendekatan Community Development dengan metode partisipatoris.Dengan terlaksananya konsep zero waste yang sangat dipengaruhi oleh faktor sosial-ekonomi akan berdampak terhadap menurunnya jumlah pengangguran, terwujudnya perekonomian kerakyatan yang madani, terciptanya lingkungan yang bersih dan berubahnya pola hidup masyarakat yang peduli lingkungan.
D KI Jakarta has many problems such as the lack of area and fund. The area is crowded by people while still has to dispose. Meanwhile, the disposal cost is high because the final disposal area is far away from the waste sources ltself ; we need to rent area at Bantar Gebang which owned by Pemda Bekasi. Due to those problems, we should think an alternative effort in order to reduce waste. We loan process it and end the dependency of Bantar Gebang final disposal area.According to the regulation and National Development Strategi of waste division in order to handle waste to be close with their source, zero waste concept is developed to reduce urban waste which involve community participation using the integration of technological, environmental, and economical approach in an area in order to reduce waste for decreasing pollution which is mainly caused by the need of final disposal land.To implement zero waste concept, there was held a pilot project in Petamburan, Central of Jakarta; with technology including conveyor, chopper, kompos filter, paper blender, paper pressing machine, plastic washer, and hard plastic blender.TPS Petamburan has a waste volume of 70,8 m /day, with waste weight of 10.620 kg/day with the composition of 62,6 % organic waste; 8,3 % paper; 15,9 % plastic; 0,8 % glass; 0,5 % rubber; 2,5 % of other substances. 28.720 number of people served by TPS which is 89 % from the total community of Petamburan in 2001 (32.297).Key to success the zero waste concept implementation really depend on social and economic factor. One of the strategy in community participation is community development approach.Implementation of zero waste concept which is based on sosio-economic market will be decrease unemployment, create a community welfare, clean environment and changes in community’s life style.