Studi efektifitas penghalang bunyi (barrier) berdasarkan bentuk geometrik dalam skala laboratorium
K ebisingan adalah bentuk suara yang tidak diinginkan atau bentuk suara yang tidak sesuai dengan tempat dan waktunya. Masalah kebisingan tidak dapat dihindarkan dari kehidupan manusia, khususnyua terhadap masyarakjat perkotaan. Salah satu penyebabnya adalah tingginya aktivitas dan mobilitas hidup dengan segala bentuk sarana dan fasilitasnya. Dalam mengatasi kebisingan ini salah satu cara yang ditempuh adalah dengan jalan mengusahakan bagaimana kebisingan tersebut dapat direduksi semaksimal mungkin. Yang salah satunya adalah dengan membuat suatu penghalang (barrier) antara sumber bunyi dengan penerima. Studi ini bertujuan untuk mencari atau mengetahui jenis penghalang bunyi (barrier) yang efektif dalam mereduksi suara menurut bentuk geometrik dalam skala model 1: 10. Metode penelitian dalam tugas ini didasarkan pada metode insertion loss untuk menghasilkan nillai reduksi kebisingan yang diperoleh dari hasil pengambilan data . Metode ini menggunakan sumber suara statis dari sebuah loudspeaker dengan memilih jenis suara white noise, dimana jenis suara ini mempunyai karakteristik yang sama dengan traffic noise. Hasil analisa dari kelima model barrier yang diuji, nampak bahwa nilai IL maksimum, rata rat terjadi di frekuensi 8 KHz dan 16 Khz dan dari tiga jarak titik penerima yang dilakukan, terlihat bahwa nilai IL maksimum, rata rata juga terjadi di frekuensi 8 KHz dasn 16 KHz, serta dapat disimpulkan pula bahwa model barrier Y lebih efektif dibandingkan dengan model lainnya.