Hubungan pemberian induksi persalinan dengan kejadian asfiksia pada bayi baru lahir
D i Indonesia, Sebanyak 47% dari seluruh kematian bayi terjadi pada masa neonatal (usia di bawah 1 bulan). Penyebab utama kematian bayi adalah asfiksia (35,9%), berat badan lahir rendah (BBLR) (32,4%) dan sepsis (12%). Terdapat faktor risiko yang dapat menyebabkan asfiksia pada bayi baru lahir yaitu diantaranya adalah faktor keadaan ibu, keadaan bayi, plasenta dan persalinan.METODEPenelitian ini menggunakan studi analitik observasional dengan desain potong lintang (cross sectional) dengan mengambil sampel 292 bayi baru lahir di RSUD Waled Kabupaten Cirebon pada bulan Januari 2018-Desember 2018. Pengumpulan data menggunakan data sekunder dari rekam medik yang memenuhi kriteria yaitu bayi lahir cukup bulan (37-42 minggu), lahir secara pervaginam, persalinan dengan induksi maupun tanpa induksi oksitosin dengan mengeksklusi data riwayat hipertensi kehamilan pada ibu, berat badan lahir rendah, persalinan dengan bantuan vakum, ekstraksi dan forsep, ketuban pecah dini, persalinan dengan induksi selain induksi oksitosin. Analisis data menggunakan program Statistical Package for Social Science (SPSS) for Windows dan tingkat kemaknaan yang digunakan sebesar 0,05.HASILPrevalensi kejadian asfiksia pada bayi baru lahir dengan pemberian induksi oksitosin sebesar 63,3%. Uji chi square induksi oksitosin didapatkan nilai p=0,003 (p<0,05) dan OR=2,230. Persalinan dengan pemberian induksi oksitosin cenderung untuk mengalami asfiksia saat dilahirkan. Didapatkan nilai p=0,128 (p>0,05) untuk usia ibu.KESIMPULANTerdapat hubungan yang bermakna antara pemberian induksi persalinan dengan kejadian asfiksia bayi baru lahir sedangkan tidak terdapat hubungan yang bermakna antara usia ibu dengan kejadian asfiksia pada bayi baru lahir.
I n Indonesia, 47% of all infant deaths occur during neonatal period (under 1 month). The main cause of infant deaths is asphyxia (35.9%), low birth weight (LBW) (32.4%) and sepsis (12%). There are several risk factors that can cause asphyxia in newborns such as mother's conditions, baby's conditions, placental conditions, and childbirth.METHODSThe study used observational analytical with cross sectional design by sampling 292 newborns in the Waled district of Cirebon National Hospital in January 2018-December 2018. Data collection used secondary data from a medical record that meets the criteria which are aterm infants (37-42 weeks), vaginal birth, delivery with induction or without induction of oxytocin. This research excluded history of hypertension in pregnancy, low birth weight, vacuum delivery, extraction and forceps, rupture premature of membrane, childbirth with induction other than oxytocin induction. Data were analyzed with Statistical Package for Social Science (SPSS) program for Windows and the significance level used is 0.05.RESULTSThe prevalence of asphyxia incidence in newborns with the induction of oxytocin is 63.3%. The p value of Chi Square obtained was 0.003 (p< 0.05) and OR=2,230. Childbirth with the induction of oxytocin has high risk to be asphyxia. The p value of mother's age was 0.128 (p > 0.05).CONCLUSIONThere is a significance relationship between the induction of childbirth and the incidence of asphyxia in newborn, whereas there is no significance relationship between mother’s age and the incidence of asphyxia in newborns.