Hubungan antara penggunaan pembersih vagina dengan gejala keputihan pada wanita usia subur
S ebanyak 75% wanita Indonesia pernah mengalami keputihan yang disertai keluhan gatal dan bau pada daerah vagina. Berdasarkan hasil survai Badan Pusat Statistik, pada tahun 2008 sebanyak 65,59% memilih mengobati penyakitnya sendiri contohnya dengan menggunakan pembersih-pengharum vagina. Berdasarkan hasil penelitian sebelumnya alasan utama menggunakan pembersih vagina adalah perasaan bersih setelah menstruasi (66,5%), kebersihan umum (43,6%), membersihkan diri sebelum-setelah berhubungan seks (36,7%) dan mengurangi bau vagina (26,9%). Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara penggunaan pembersih vagina dengan gejala keputihan pada wanita usia subur (25-45 tahun).MetodeDesign Penelitian menggunakan studi analitik, potong lintang (cross sectional). Sample 93 orang, wanita usia subur (25-45 tahun), menikah, consecutive non random sampling di Puskesmas Kelurahan Tomang, di Kota Jakarta Barat. Waktu penelitian mulai 15 Desember 2015 hingga 9 Januari 2016. Data di peroleh dengan wawancara dan kuesioner yang meliputi tentang keputihan dan penggunaan pembersih vagina. Analisis data dengan menggunakan SPSS for windows versi 21.0 dan tingkat kemaknaan yang digunakan besarnya <0,05 (p<0,05).HasilAnalisis menunjukkan hasil adanya hubungan yang bermakna antara alasan penggunaan pembersih vagina dengan gejala keputihan pada wanita usia subur (p=0,006), tetapi tidak memiliki hubungan yang bermakna antara frekuensi pengguaan pembersih vagina dengan gejala keputihan (p=0,088).KesimpulanPenelitian ini menunjukkan adanya hubungan yang kuat antara alasan penggunaan pembersih vagina terhadap gejala keputihan, dimana p=0,006 (p<0,05).
T he prevalence of vaginal discharge in Indonesian is 75% women in Indonesian experienced vaginal discharge with main complaints is itching and odor in the vaginal. Based on the survey results of Statistics, in 2008 as much 65.5% choose to medicate the vaginal symptoms, by used method vaginal douching with water or antisptic. Based on the results of previous studies of the main reasons to used vaginal douching is feeling clean after menstruation (66.5%), general cleanliness (43.6%), self-cleaning before-after sex (36.7%) and decrease vaginal odor (26,9%). Therefore, this purpose research is the correlation between the use of vaginal douching with symptoms of vaginal discharge in women of fertile age (25-45 years).MethodDesign research using analytic studies, cross-sectional. Samples 93, women of fertile age (25-45 years old), married, consecutive non-random sampling in Tomang Urban Village Puskesmas, in West Jakarta. When the research in 15 December,2015 untul 9 January,2016. Data is acquired interviews using a questionnaire about vaginal discharge and vaginal cleaning. Data analysis using SPSS for Windows version 21.0 and significance level used is <0.05 (p <0.05).ResultThe analysis results showed a significant correlation between the reason use of vaginal douching with symptoms of vaginal discharge in women of fertile age (p <0.05), but did not have a significant correlation between the frequency of vaginal douching with symptoms of vaginal discharge in women of fertile age (p>0.05).ConclutionThe analysis results showed a significant correlation between the reason use of vaginal douching with symptoms of vaginal discharge in women of fertile age p=0,006 (p <0.05).